Internasional

Mantan Anggota Parlemen Myanmar Umumkan Pendirian Pemerintahan Bayangan

Sebuah "parlemen" yang bekerja dalam persembunyian untuk menggulingkan junta Myanmar dari kekuasaan mengumumkan pemerintahan bayangan baru.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para biksu berjalan di jalanan yang tampak lengang dari aktivitas di Yangon, Myanmar, Jumat (16/4/2021). 

"Kita harus mencabutnya dari akarnya ... kita harus mencoba memberantasnya," katanya, sambil mengangkat hormat tiga jari - simbol perlawanan

"Hanya rakyat yang bisa memutuskan masa depan," ujarnya.

Junta mengatakan siapa pun yang bekerja dengan CRPH melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.

Dimana mengumumkan surat perintah penangkapan untuk ratusan aktivis dan politisi terkemuka.

Beberapa di antaranya sekarang memegang posisi di "Pemerintah Persatuan Nasional" yang baru.

Myanmar memiliki lebih dari 130 kelompok etnis minoritas resmi.

Tapi nasib politik negara telah lama dipegang erat oleh mayoritas Bamar.

Baca juga: Pasukan Myanmar Memang Biadab, Dalam Sehari Tembak Mati 82 Warganya Sendiri

Pertama di bawah rezim junta hampir lima dekade yang memaksa apa yang disebut "Bamarisasi" pada minoritas; dan kemudian di bawah pemerintahan Suu Kyi.

Sejak kudeta, lebih dari 720 orang telah tewas dalam kerusuhan anti kudeta, menurut kelompok pemantau setempat.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved