Breaking News

Internasional

Pasukan Myanmar Memang Biadab, Dalam Sehari Tembak Mati 82 Warganya Sendiri

Pasukan Myanmar memang benar-benar biadab, tidak pedulikan lagi nasib warganya sendiri. Sampai-sampai menembati mati 82 demonstran yang merupakan

Editor: M Nur Pakar
AFP/STR
Para demonstran berlarian selama tindakan keras pasukan keamanan terhadap para penentang kudeta militer di kota Thaketa Yangon, Myanmar, Jumat (19/3/2021). 

SERAMBINEWS.COM, YANGON - Pasukan Myanmar memang benar-benar biadab, tidak pedulikan lagi nasib warganya sendiri.

Sampai-sampai menembati mati 82 demonstran yang merupakan warganya sendiri.

Bahkan kemungkinan saudara sendiri, di Kota Bago pada Jumat (9/4/2021.

Kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik melaporkan kepada awak media..

Apa yang mereka katakan:

"Ini seperti genosida," outlet berita Myanmar Now mengutip kata penyelenggara demonstran Ye Htut, menurut Reuters .

"Mereka menembaki setiap bayangan," katanya.

Baca juga: Beda Data Jumlah Korban Tewas di Myanmar, Junta Militer 248 Orang, AAPP 614 Orang Meninggal

Dilaporkan, pasukan keamanan menembakkan granat senapan ke pengunjuk rasa di Bago, 55 mil timurlaut Yangon, sebelum fajar pada Jumat (9/4/20210.

Melanjutkan serangan hingga sore hari, Myanmar Now melaporkan

Rincian serangan itu tidak segera tersedia karena pasukan keamanan menumpuk mayat di kompleks pagoda Zeyar Muni dan menutup daerah itu," lapor Axios, Minggu (11/4/2021).

Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar tweeted pada Sabtu (10/4/2021), mengikuti peristiwa di Bago dengan laporan artileri berat yang digunakan terhadap warga sipil dan perawatan medis ditolak untuk yang terluka.

PBB meminta pasukan keamanan untuk mengizinkan tim medis merawat mereka yang terluka dan menuntut kekerasan segera dihentikan.

Baca juga: VIDEO - Atase Militer Usir Duta Besar dari Gedung Kedubes Myanmar di London

Lebih dari 701 orang, termasuk puluhan anak-anak, telah terbunuh sejak kudeta militer 1 Februari, menurut AAPP.

Ribuan orang ditahan.

Juru bicara Junta Mayjen Zaw Min Tun mengatakan dalam konferensi pers minggu ini bahwa militer mencatat 248 warga sipil dan 10 kematian polisi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved