Utang Luar Negeri
Utang Luar Negeri Indonesia Tahun Ini Naik 4 Persen
Kenaikan utang ini seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 dan akselerasi vaksinasi serta dana perlindungan sosial.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan, Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari tercatat sebesar USD422,6 miliar, naik 4 persen secara tahunan, dan naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 2,7 persen.
Menurut pihak Bank Indonesia (BI), kenaikan terjadi pada utang pemerintah maupun swasta.
Secara tahunan, utang pemerintah pada bulan Februari 2021 tumbuh 4,6 persen, lebih tinggi dibanding saat Januari dengan pertumbuhan 2,8 persen.
“Kenaikan utang ini seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 dan akselerasi vaksinasi serta perlindungan sosial pada triwulan pertama,” ujar pejabat BI.
Pemerintah mengatakan tetap berhati-hati dan terukur dalam mengelola utang ini.
Pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah-panjang, serta melakukan pengelolaan portofolio secara aktif untuk mengendalikan biaya dan risiko utang.
“Relatif aman dan terkendali karena hampir seluruhnya merupakan utang jangka panjang hingga 99,9 persen dari total utang pemerintah,” ujar pejabat tersebut.
Baca juga: KKP Catat 35 Kasus Penyelundupan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Terjadi 4 Bulan Terakhir
Baca juga: Pelindo Sediakan Layanan Ge-Nose C19 di Pelabuhan
Baca juga: Telkomsel Hadirkan Video Challenge Berhadiah Puluhan Juta Rupiah
Baca juga: Target Tarung Trilogi Lawan Dustin Poirier, Pilih Duel Ulang Saja Sudah Aneh bagi Conor McGregor
Sementara utang swasta juga tumbuh 3,4 persen secara tahunan, lebih tinggi dibanding bulan lalu yang tumbuh 2,5 persen.
Pertumbuhan ini didorong kenaikan utang perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) sebesar 5,9 persen dan penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan.
Dengan demikian menurut BI rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap ada pada kisaran 39,7 persen.
Angka ini relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen.(AnadoluAgency)