Internasional

Warga Myanmar Mulai Tiarap, Amati Tindakan Junta Militer, Perlawanan Terus Berlanjut

Para penentang junta militer Myanmar terus mengamati serangan diam-diam oleh polisi dan pasukan keamanan.

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Ilustrasi warga Myanmar terjebak di dalam rumah 

Dua penyelenggara protes terkemuka ditangkap pada Kamis (15/4/2021) bersama dengan seorang aktor dan penyanyi, keduanya dikenal karena berbicara menentang kudeta.

Pada Kamis (16/4/2021) malam, tentara menggerebek sebuah biara Buddha terkenal di kota kedua Mandalay dan menangkap dua orang, kelompok media, Myanmar Now melaporkan.

Baca juga: Pengungsi Myanmar Bangun Kamp Rahasia di Perbatasan India, Khawatirkan Dideportasi

Para penentang telah mengorganisir perlawanan, baik di dalam maupun luar negeri dengan tujuan untuk meningkatkan kampanye mereka.

Sebuah kelompok yang sebelumnya tidak dikenal bernama Ayeyarwaddy Federal Army mengatakan di Facebook akan terus melawan militer.

Dengan tujuan memulihkan pemerintahan terpilih dan melindungi rakyat.

Tidak ada rincian tentang bagaimana mereka menghadapi tentara yang dilengkapi dengan baik dan berpengalaman, yang telah memerangi pemberontak etnis minoritas selama beberapa dekade.

Tekanan internasional juga perlahan-lahan dibangun di atas militer, terutama dari pemerintah Barat, meskipun militer memiliki catatan panjang dalam menghilangkan tekanan dari luar.

Uni Eropa telah setuju untuk menjatuhkan sanksi kepada 10 orang lainnya yang terkait dengan kudeta.

Juga menargetkan dua bisnis yang dijalankan oleh angkatan bersenjata untuk pertama kalinya sebagai protes atas pengambilalihan militer, kata dua diplomat.

Sementara UE memiliki embargo senjata terhadap Myanmar dan menargetkan 11 pejabat militer senior bulan lalu.

Keputusan itu menargetkan kedua perusahaan tersebut sebagai tanggapan paling signifikan untuk blok tersebut sejak kudeta.

Baca juga: Kantor HAM PBB Menilai Konflik Myanmar Bakal Seperti Suriah

Para diplomat UE mengatakan sebagian dari konglomerat militer, Myanmar Economic Holdings Limited dan Myanmar Economic Corporation akan menjadi sasaran, menghalangi investo.

Bank UE juga memutuskan bisnis dengan mereka.

Kelompok hak asasi manusia juga menyerukan agar mereka diberi sanksi.

UE menolak berkomentar dan tidak ada seorang pun di misi Myanmar ke UE di Brussel yang dapat dihubungi untuk bereaksi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved