Kesehatan
Apakah Ibu yang Tidak Bisa Menyusui dapat Berisiko Terkena Kanker Payudara? Begini Faktanya
Ungkapan terkait tidak memberikan ASI untuk si kecil bisa mengakibatkan kanker payudara. Sebenarnya, benar nggak sih?
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Apakah ibu yang tidak bisa menyusui dapat berisiko terkena kanker payudara? Begini faktanya.
Mitos seputar pemberian air susu ibu (ASI) banyak tersebar di masayarakat.
Satu di antaranya ialah terkait dengan kanker payudara bagi ibu yang tidak bisa menyusui.
Mitos ini membuat takut ibu-ibu yang karena sesuatu dan lain hal, tidak bisa memberikan ASI untuk si kecil. Sebenarnya, benar nggak sih?
Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) dan juga Kepala Divisi AdvokASI Komunitas Aceh Menyusui dr Rizka Aditya Sp OG menuturkan tidak ada kaitan antara tak menyusui dengan risiko kanker payudara.
Tetapi, ada satu hal penting yang harus diketahui.
"Tidak semua kanker payudara diakibatkan karena tidak menyusui, tapi dengan kita menyusui itu bisa menjadi salah satu cara untuk melindungi kita dari kanker payudara," kata dr Rizka Aditya Sp OG dikutip dalam podcast Serambi FM yang disiarkan melalui Facebook Serambinews.com pada Minggu (18/42021).
Demi menghindari risiko kanker payudara, sebaiknya sang ibu memberikan ASI untuk buah hati.
Satu di antara banyaknya manfaat pemberian ASI ialah untuk melindungi sang ibu dari risiko kanker payudara tersebut.
"Salah satu manfaat menyusui dia bisa menjadi protektif faktor atau melindungi untuk ibunya dari risiko kanker payudara," lanjut dr Rizka Aditya Sp OG.
Tegas dr Rizka Aditya jika kanker payudara bukan hanya terjadi karena tidak memberikan ASI tetapi faktor terbesar ialah dari genetik.
"Kanker payudara itu bisa dari genetik dan karena lain sebagainya. Jadi tidak hanya karena tidak menyusui," lanjutnya.
Diakhir penjelasannya, ia menyarankan untuk memberikan ASI bagi ibu yang bisa menyusui.
Pemberian ASI itu sendiri dapat menurunkan dari risiko terkena kanker payudara.
"Jadi, yuk kita menyusui, biar bisa melindungi kita terutama menurunkan risiko terkena kanker payudara," ujarnya.
Baca juga: Wanita Wajib Tahu, Ini 4 Penyebab Nyeri di Bawah Payudara, Termasuk Penggunaan Bra yang Tidak Cocok
Baca juga: Ketahuilah! Kanker Payudara dan Serviks Paling Banyak Menimpa Perempuan, Perlukah Kemoterapi?
Baca juga: Moms Waspada Infeksi Jamur pada Payudara Saat Menyusui, Kenali Penyebab dan Begini Cara Mencegahnya
Ibu Menyusui Ingin Berpuasa di Bulan Ramadhan? Ini Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Ibu menyusui ingin berpuasa di bulan Ramadhan? Ini hal penting yang harus diperhatikan sebelum berpuasa.
Pada dasarnya, ibu yang sedang menyusui memang diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Namun, sebelum menjalankan ibadah puasa, ibu menyusui wajib memperhatikan beberapa hal terkait asupan si bayi.
Saat hamil, puasa kerap dianggap mengkhawatirkan terutama terhadap asupan nutrisi janin. Nah, saat menyusui, puasa pun dianggap bisa menurunkan produksi air susu ibu (ASI).
Ibu menyusui dibolehkan tidak berpuasa bila khawatir terhadap bayi yang dia sapih. Misalnya si ibu takut bayinya kekurangan asupan ASI, maka boleh baginya untuk tidak berpuasa.
Lalu, bagaimana jika ibu yang sedang menyusui tetap ingin menjalankan ibadah puasa? Apa saja yang perlu diperhatikan tentang puasa bagi ibu yang tengah menyusui?
Berikut ini penjelasan dr Lia Shuban, Kadiv Edukasi dan Pelatihan Komunitas Aceh Menyusui yang tayang pada Podcast Serambi FM dan disiarkan langsung melalui Fanpage Facebook Serambinews.com pada Minggu (18/4/2021), terkait puasa bagi ibu yang tengah menyusui.
Dalam penjelasannya, dr Lia Shubhan menyarankan puasa bagi ibu yang tengah menyusui untuk memperhatikan beberapa asupan penting.
Adapun asupan penting itu seperti asupan nutrisi dan asupan cairan yang harus dipenuhi bagi ibu menyusui yang akan menjalankan puasa.
"Bila ibu menyusui ingin berpuasa, yang perlu diperhatikan adalah asupan nutrisinya dan asupan cairannya," ujar dr Lia Subhan.
Asupan tersebut dapat dipenuhi saat makan sahur, makanan takjil saat berbuka puasa dan saat makan malam.
Penting untuk diingat, saat berpuasa bagi ibu yang sedang menyusui juga harus memperhatikan pola makan.
Konsumsilah makanan sehat banyak mengandung nutrisi, cairan dan hindari makanan yang melalui proses masak digoreng.
"Yang paling penting itu asupan saat sahur, berbuka pada takjilnya kemudian saat makan malamnya. kebanyakan sahurnya itu sembarangan, seperti makan bak mie goreng dan nasi goreng," lanjut dr Lia Subhan.
Tak hanya itu, bagi ibu yang menyusui sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh.
Kedua minuman tersebut dapat mengahambat asupan zast besi dan menyebabkan ibu menyusui sering buang air kecil sehingga mengakibatkan mudah haus dan cepat lelah.
"Belum lagi minumnya teh hangat dan kopi, dianggap kalau minum teh hangat badannya seger," katanya.
"Jangan salah, padahal teh dan kopi itukan dapat menghambat zat besi dan juga ada sifat dieuretiknya jadi dia akan menyebabkan ibunya suka buang air kecil sehingga ibunya akan gampang haus dan mudah lelah," ungkapnya.
Simak video seputar ibu hamil dan menyusui klik di sini.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Lowongan Kerja Shopee Indonesia untuk Lulusan S-1, SImak Syarat dan Posisi yang Dibutuhkan
Baca juga: Geram Perawat yang Dicap Sombong dan Tong Sampah oleh Ratu Entok, dr Richard Lee Angkat Bicara
Baca juga: Jangan Lewatkan! Hari Ini Terakhir Pendaftaran Beasiswa Baitul Mal Aceh untuk Santri, Ini Link-nya