Internasional

IAEA Meminta Penjelasan Iran, Langgar Kesepakatan Nuklir, Pengayaan Uranium Sudah Capai 60 Persen

adan Energi Atom Internasional (IAEA) dan Iran memulai pembicaraan tentang kelanjutan kesepakatan nuklir 2015 di Wina, Austria, Senin (19/4/2021).

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Instalasi situs nuklir Natanz Iran 

Yang tidak pernah diumumkan Iran kepada pengawas, menunjukkan bahwa Teheran memiliki bahan nuklir yang terkait dengan aktivitas lama yang masih belum ditemukan.

IAEA harus melacak materi itu untuk memastikan Iran tidak mengalihkan apapun untuk membuat senjata nuklir.

Masalah ini telah menjadi faktor rumit dalam upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015.
yang dDitinggalkan Presiden AS Donald Trump pada 2018 yang mendorong Iran untuk melanggar beberapa batasannya.

Presiden Joe Biden bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu, tetapi Washington dan Teheran berselisih tentang bagaimana melakukan itu.

Baca juga: Rusia Siap Selamatkan Kesepakatan Nuklir Iran 2015, Uni Eropa Masih Dukung Teheran

Pertemuan IAEA-Iran pertama untuk membahas jejak uranium akan berlangsung di Teheran pada awal April 2021.

Tetapi itu ditunda tepat ketika pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan, yang melibatkan pihak-pihak yang tersisa dan diplomasi antar-jemput dengan Amerika Serikat, sedang diatur. di Wina.

"Pertemuan hari ini berlangsung di Wina, karena para ahli Iran yang berpartisipasi juga terlibat dalam pertemuan terpisah tentang Rencana Aksi Komprehensif Bersama di lokasi lain di ibukota Austria," kata IAEA.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved