Info KPCPEN

Menko Airlangga: THR Tingkatkan Daya Beli Masyarakat dan Gerakkan Kinerja Perekonomian

pembayaran tunjangan hari raya karyawan dan buruh pada lebaran 2021 adalah upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi di Indonesia

Editor: Muhammad Hadi
Ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto 

Menko Airlangga: THR Tingkatkan Daya Beli Masyarakat dan Gerakkan Kinerja Perekonomian

SERAMBINEWS.COM – Penegasan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada pengusaha untuk membayarkan tunjangan hari raya karyawan dan buruh pada lebaran 2021 adalah upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi di Indonesia.

THR menjadi instrumen pendorong konsumsi menjelang Idul Fitri.

Airlangga mengatakan THR akan memperkuat daya beli masyarakat dan menstimulasi aktivitas konsumsi dan belanja masyarakat.

Bahkan Pemerintah memperkirakan adanya potensi riil peningkatan konsumsi sebesar Rp151,2 triliun dari pemberian THR dan gaji ke-13 pada Ramadhan 1442 H dan Lebaran 2021.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Kemenaker akan Bentuk Posko THR Untuk Melakukan Pengawasan

“THR ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakan kinerja perekonomian secara keseluruhan, terutama pada triwulan II-2021,” ujar Airlangga, Rabu (21/4/2021).

Potensi peningkatan konsumsi itu diperkirakan akan muncul dari karyawan yang menjadi anggota BPJS Tenaga Kerja yang diperkirakan mencapai 20 juta orang.

Jika per orang kurang lebih mendapatkan THR sebesar Rp5 juta, maka potensi konsumsinya sebesar Rp100 triliun.

Sementara untuk pekerja formal yang non anggota BPJS Tenaga Kerja diperkirakan sebanyak 36 juta orang.

Baca juga: Sudah Diberi Stimulus, Airlangga Ingatkan Pengusaha Wajib Bayar THR

Apabila per orang mendapatkan THR kurang lebih sebesar Rp2 juta maka potensi konsumsinya sebesar 72 triliun rupiah.

Untuk ASN (aparat sipil negara), TNI dan Polri di Indonesia diperkirakan terdapat 4,3 juta orang yang menerima THR, dimana per orang kurang lebih mendapatkan Rp5 juta.

Selain itu ada gaji ke-13 yang diterima ASN, TNI dan Polri yang diperkirakan sebesar Rp5 juta. Potensi konsumsi dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp 43 triliun.

Baca juga: Terima 24 Perwakilan Kadin Indonesia, Menko Airlangga Minta Pengusaha Tidak Cicil THR Karyawan

Namun pemerintah hanya memperkirakan sekitar 70 persen potensi THR tersebut yang akan dipergunakan untuk konsumsi yakni sebesar  Rp 151,2 triliun.

Angka tersebut meski hanya sebesar dua persen dari total konsumsi rumah tangga nasional akan tetap cukup tinggi dan diyakini akan menggerakkan perekonomian sepanjang bulan Ramadan dan Lebaran.

Pada tahun 2020 Badan Pusat Statistik menyatakan telah terjadi penurunan konsumsi rumah tangga sebesar 2,63 persen.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved