Internasional

Perusahaan Kripto Thodex Tipu 391.000 Pengguna, Jadi Kasus Penipuan Terbesar Pertama di Turki

Perusahaan uang kripto Turki, Thodex yang berdiri sejak 2017 telah menipu 391.000 pengguna. Plarform uang kripto itu, seperti Indodax di Indonesia

Editor: M Nur Pakar
Media Sosial
Pemilik Thodex, Faruk Fatih Ozer 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Perusahaan uang kripto Turki, Thodex yang berdiri sejak 2017 telah menipu 391.000 pengguna.

Plarform uang kripto itu, seperti Indodax di Indonesia telah melarikan 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 29 triliun dana pengguna.

Namun, platform Indodax yang merupakan pasar uang kripto terbesar di Indonesia terus berjalan normal, tanpa kendala apapun.

Sehingga, diharapkan akan terus berjalan seperti itu, tidak bernasib sama dengan platform Turki.

Apalagi, pantauan wartawan SerambiNews.com sejak 2017 lalu, atau sejak menjadi anggota Indodax, terus berjalan normal, tanpa kendala sampai berita ini ditulis.

Baca juga: Turki Selidiki Penipuan Mata Uang Kripto, Mencapai Rp 29 Triliun

Kembali lagi ke Turki, pasar uang kripto Turki melihat kasus penipuan skala besar pertama.

Dilansir AFP, Jumat (23/4/2021), pendiri Thodex, Faruk Fatih Ozer, meninggalkan negara itu dengan sekitar $ 2 miliar, sekaligus meninggalkan lebih dari 391.000 pengguna.

Ozer dilaporkan melarikan diri ke Albania.

Bekerja sama dengan otoritas Turki, Interpol telah mengeluarkan red notice untuk buronan yang dicari untuk dituntut.

Meskipun penyelidikan diluncurkan ke perusahaan yang akunnya diblokir oleh badan investigasi kejahatan keuangan MASAK pada 21 April, skema tersebut mengungkapkan celah dalam sistem.

Perusahaan telah beroperasi sejak 2017.

Baru-baru ini menutup layanan selama beberapa hari, mengatakan akan mengizinkan investasi luar dari "bank bergengsi dan perusahaan pendanaan" untuk melayani mitra.

Namun, tak lama setelah pernyataan tersebut, pengguna mulai menghadapi masalah dengan transfer uang sebelum situs tersebut tidak dapat diakses.

Volume harian perdagangan cryptocurrency di Turki diyakini sekitar 1 sampai 2 miliar dolar AS.

Kasus penipuan ini menjadi yang terbesar dalam sejarah Turki.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved