Puluhan Personel TNI AL Datangi Mapolsek Kalasan, Dipicu Oknum Polisi Tulis di FB Soal KRI Nanggala
Postingan soal KRI Nanggala-402 yang tak mengenakkan itu memicu puluhan personel TNI AL mendatangi Mapolsek Kalasan
Puluhan Personel TNI AL Datangi Mapolsek Kalasan, Gara-gara Oknum Polisi Tulis Soal KRI Nanggala-402
SERAMBINEWS.COM - Saat jajaran TNI Angkatan Laut dan rakyat Indonesia sedang berduka atas tenggelam kapal selam KRI Nanggala-402.
Muncul postingan di Facebook yang menyinggung tentang gugurnya kru KRI Nanggala-402.
Ternyata postingan itu berasal dari facebook oknum personel polisi dari Polsek Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Postingan soal KRI Nanggala-402 yang tak mengenakkan itu memicu puluhan personel TNI AL mendatangi Mapolsek Kalasan.
Baca juga: Curhat Abang Kandung Irfan Suri, Putra Aceh di KRI Nanggala; Kami Tidur Sekamar, Baju Sering Sama
Propam bergerak cepat menanggapi video viral oknum polisi Aipda Fajar dicari TNI Angkatan Laut karena berkomentar negatif di media sosial tentang wafatnya Kru KRI Nanggala-402.
Propam langsung menangkap Aipda Fajar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Aipda Fajar adalah petugas polisi di Polsek Kalasan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Video Polsek Kalasan digeruduk TNI pun viral.
Hati-hati mengunggah sesuatu di media sosial. Apalagi jika menyinggung institusi tertentu.
Seorang polisi inisial F mengalami nasib sial gara-gara berkomentar miring di media sosial mengenai awak kapal selam Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di Perairan Bali.
Baca juga: KSAL Sebut KRI Nanggala 402 Tenggelam Bukan karena Ledakan
Video oknum polisi dicari ramai-rama oleh Anggota TNI AL viral di media sosial. Polisi bergerak cepat dan menangkap oknum tersebut.
Seorang polisi berinisial F ditangkap Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) karena mengunggah pernyataan yang dianggap tidak pantas terkait peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402.
Dia ditangkap pada Minggu (25/4/2021) malam.
Wakil Kepala Polda DIY Brigjen (Pol) R Slamet Santoso mengatakan, F merupakan polisi berpangkat Aipda yang bertugas di Polsek Kalasan.
"Sudah kita amankan, kita sedang periksa, baik itu fisik maupun kejiwaannya.
Karena kita belum tahu kejiwaannya seperti apa," katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan Kota Yogyakarta, Senin (26/4/2021).
Baca juga: KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, Tumpahan Minyak, Serpihan dan Barang Ini Jadi Petunjuk
Dia mengungkapkan, pemeriksaan sejauh ini menemukan adanya indikasi F dalam keadaan depresi. Diduga, F depresi karena hingga sekarang belum menikah.
"Iya (ada indikasi depresi), karena sampai umur sekian belum menikah, kelahiran 1980.
Kasus ini Polda tindak cepat dulu, periksa kejiwaannya, lalu Bareskrim dan Propam akan turun juga," kata dia.
Terkait beredarnya video yang menunjukkan Polsek Kalasan, Slamet meluruskan, pada video itu pihaknya mengundang pihak TNI AL untuk menjelaskan duduk perkaranya.
"Itu tidak didatangi dari rekan-rekan Danlanal, sudah saya sampaikan, kita panggil klarifikasi, kita kasih tahu duduk perkaranya," ungkapnya.
Baca juga: Kronologi Kepala BIN Papua Ditembak KKB, Dihadang di Tengah Jalan Hingga Kontak Senjata
Ia mengatakan, kemungkinan F bisa dijerat pidana karena telah merusak hubungan dua instansi mengingat saat ini sedang dalam keadaan duka setelah tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Pasti ada tindakannya, bukan hanya kode etik, tetapi juga tindak pidana karena merusak hubungan instansi. Karena saat ini baru berduka," kata dia.
Atas perbuatannya, F terancam hukuman menggunakan Undang-Undang ITE.
Sekarang F sudah tidak aktif untuk sementara.
Dengan mencuatnya peristiwa ini, dirinya meminta kepada masyarakat dan anggotanya untuk lebih bijak dalam bersosial media sehingga ke depan tidak ditemukan lagi kasus serupa.
Video Dicari TNI AL
Video puluhan prajurit TNI AL mendatangi Mapolsek Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY, viral di media sosial.
Mereka menuntut klarifikasi kepada seorang oknum polisi yang bertugas di sana Aipda Fajar Indriawan.
Baca juga: Perkosa Wanita Hingga Tewas, Pria Asal Pidie Beristri 5 Ini Ternyata Rudapaksa 3 Perempuan Lain
Karena diduga mengunggah komentar tidak pantas di akun Facebook miliknya terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Selamat malam. Kita beserta rekan-rekan senior, yunior Lanal Yogyakarta bergabung di Polsek Kalasan terkait postingan di Facebook yang mencoreng saudara-saudara kita yang sudah mendahului.
Semoga saudara-saudara kita tenang bersama Allah SWT," kata salah satu prajurit yang merekam video tersebut.
Video ini di-posting akun Instagram infokomando.
Disebutkan, para prajurit TNI AL itu tak hanya meminta klarifikasi, tetapi juga pertanggungjawaban terkait komentar miringnya di Facebook.
Komentarnya dinilai telah melukai para prajurit TNI AL yang tengah berduka setelah 53 awak KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur dalam insiden kapal selam tenggelam itu.
Baca juga: Foto Mahasiswi Tanpa Busana Disebar, Pelaku Ngaku Cemburu Mantan Kekasihnya Pacaran Dengan Pria Lain
"Prajurit TNI AL mendatangi Polsek Kalasan Sleman untuk minta klarifikasi sekaligus pertanggung jawaban komentar miring di medsos terkait tenggelamnya KRI Nanggala yang diduga dilakukan oleh oknum Polsek Kalasan bernama Aipda Fajar Indriawan," tulis infokomando, dikutip Senin (26/4/2021).
Ini postingan oknum polisi
Polsek Kalasan, Sleman, digeruduk prajurit TNI AL dari Lanal Yogyakarta gara-gara seorang oknum polisi diduga memposting ujaran kebencian di tengah duka kru KRI Nanggala yang dinyatakan gugur.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, oknum polisi Aipda Fajar Indirawan itu memposting ujaran di Facebook dengan nada yang kurang menyenangkan.
Padahal saat ini prajurit TNI tengah berduka, saat KRI Nanggala dinyatakan tenggelam dan seluruh kru di dalamnya tewas semua.
Baca juga: TNI Kembali Berduka, Kepala BIN Papua Ditembak KKB di Puncak
Diketahui Prajurit TNI AL yang mendatangi Polsek Kalasan Sleman meminta klarifikasi sekaligus pertanggung jawaban komentar miring di medsos terkait tenggelamnya KRI Nanggala yang diduga dilakukan Aipda Fajar Indriawan.
Sebelumnya akun Facebook Fajarnnzz berkomentar miring dengan mempertanyakan kenapa kru kapal yang meninggal ditangisi, padahal hidupnya penuh kekurangan dan kesulitan.
"Matioo coook, saya hidup di Indonesia sampe saat ini susah kekurangan kesukaran. Ngopo kru kapal kyoo ngono di tangisi. Urus sendiri urusanmu," tulis Fajar.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Unggah Makian soal KRI Nanggala-402, Seorang Polisi Ditangkap Propam Polda DIY",
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Aipda Fajar Kena Masalah Besar Videonya Viral Dicari TNI AL, Diduga Stres Lahir 1980 Belum Menikah,
Baca juga: India Kehabisan Tempat Bakar Jenazah, Saking Banyaknya Korban Tewas Akibat Covid-19
Baca juga: Curhat Abang Kandung Irfan Suri, Putra Aceh di KRI Nanggala; Kami Tidur Sekamar, Baju Sering Sama