KRI Nanggala 402
Seluruh Kru Kapal Selam KRI Nanggala 402 Gugur & Janji Syahid dalam Hadis Nabi seperti Kata Ustadz
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, KRI Nanggala 402 mengangkut sebanyak 53 kru yang merupakan prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
"Namun syahid yang selain mati dalam peperangan, jenazahnya tetap dimandikan dan disalatkan sebagaimana jenazah lainnya," terangnya.
Syahid di dunia dan di akhirat
Ustad Adi Hidayat dalam sebuah kajian yang videonya juga diunggah oleh kanal YouTube Audio Dakwah telah memaparkan mengenai status golongan syahid.
"Syuhada (orang yang mati syahid) ini dibagi kepada tiga golongan. Dua dibenarkan, satu diingkari," katanya seperti dikutip dalam salah satu video youTube Audio Dakwah.
Berikut adalah tayangan video lengkap penjelasan Ustad Adi Hidayat mengenai golongan orang yang mati syahid.
Golongan pertama ialah syuhada yang status syahidnya itu disebut di dunia dan juga diakui di akhirat.
"Jadi di dunia orang menyebutnya syahid, wafat syahid. Di akhirat pun statusnya syahid," terang Ustad Adi Hidayat.
Lalu golongan kedua yaitu syuhada statusnya syahid di akhirat, tapi di dunia hanya dianggap meninggal biasa.
"Umumnya orang tidak menyebutnya syahid (di dunia), taunya meninggal saja. Tapi statusnya disisi Allah Syahid. Jika dia, syaratnya beriman, beramal shaleh," sambungnya.
Baca juga: Denny Richi Gugur Bersama KRI Nanggala-402, Tinggalkan Istri Hamil Tua, Sempat Gelisah saat Pamitan
Bagi golongan ini tetap harus dishalatkan, dimandikan dan dikanfankan seperti jenazah lainnya, serta seluruh amalan sunnah lainnya sampai dikuburkan.
Kemudian golongan terakhir ialah syahid yang dianggap di dunia, namun di akhirat tidak diakui oleh Allah Swt status syahidnya.
"Ini yang saya katakan dua diakui, satu dicoret. yang dicoret ini banyak kemudian dalilnya," tambahnya.
Ustad Adi Hidayat kemudian menyampaikan, berdasarkan hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Huraihah Ra, secara umum kata jenis syuhada itu ada lima, yaitu.
- meninggal sebab berjuang Fii Sabilillah, yakni orang-orang yang berjuang di medan perang atau berjuang dalam ilmu pengetahuan.
- meninggal karena wabah penyakit