Internasional

Utusan AS untuk Iran Bahas Keamanan Regional dengan Negara Teluk, Ancaman Nuklir Iran Makin Tinggi

Utusan AS untuk Iran mem ahas keamanan regional dengan pejabat dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada Selasa (27/4/2021).

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Utusan AS untuk Iran, Robert Malley (atasdua dari kiri) melakukan pertemuan secara virtual dengan pejabat negara Teluk pada Selasa (27/4/2021) 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Utusan AS untuk Iran mem ahas keamanan regional dengan pejabat dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada Selasa (27/4/2021).

Pembicaraan utama tentang ancaman nuklir Iran yang semakin tinggi, seiring pengayaan uranium sudah mencapai 60 persen, jalan menuju senjata nuklir.

Dilansir AP, diskusi memfokuskan kesepakatan nuklir Iran yang akan dilaksanakan di Wina bersama dengan negara-negara kuat Uni Eropa dan AS.

Baca juga: PM Inggris Kecam Media dan Amnesti Internasional, Akan Berusaha Keras Keluarkan Warganya dari Iran 

"Diskusi yang baik dengan mitra GCC ini mengenai status pembicaraan JCPOA dan keamanan regional," kata utusan AS untuk Iran, Robert Malley.

Dia mengacu pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama, yang lebih dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran.

“Menuju kembali ke Wina untuk putaran pembicaraan berikutnya dengan tujuan saling kembali pada kepatuhan JCPOA,” tambah Malley.

Baca juga: Hukuman Zaghari-Ratcliffe Ditambah Satu Tahun Penjara, Jadi Tagihan Utang Era Shah Iran ke Inggris

Kekuatan dunia melanjutkan pembicaraan tingkat tinggi di Wina pada Selasa (27/4/2021) dengan fokus membawa Amerika Serikat kembali ke kesepakatan nuklir dengan Iran.

AS tidak ada di meja karena secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018 di bawah Presiden Donald Trump.

Kemudian, memulihkan dan menambah sanksi Amerika untuk mmberi tekanan maksimum dan memaksa Iran menegosiasikan kembali pakta tersebut dengan lebih banyak konsesi..

Baca juga: Raja Salman Serukan Iran Hentikan Ketegangan dalam Kesepakatan Nuklir 2015 di Wina

Namun, Presiden Joe Biden ingin bergabung kembali dengan kesepakatan itu.

Ada delegasi AS di Wina yang mengambil bagian dalam pembicaraan tidak langsung dengan Iran, dengan diplomat dari kekuatan dunia lain bertindak sebagai perantara.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved