Penyeludupan Sabu

5 Fakta Penyeludupan Sabu 2,5 Ton, Ditemukan di 4 Lokasi di Aceh dan Jakarta, Nilainya Rp 1,2 T

Pengungkapan kasus dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021)

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
ANTARA/M RISYAL
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, didampingi Menteri Keuangan, Srimulyani Indrawati, dan sejumlah pejabat lainnya, memberikan keterangan terkait pengungkapan penyelundupan sabu seberat 2,5 ton dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Barang bukti dan 17 tersangka ikut dihadirkan pada acara tersebut 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Pengungkapan kasus penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 2,5 ton, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021), menyita perhatian publik, khususnya di Aceh.

Pengungkapan kasus itu dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Selain karena Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kehadiran Menteri Keuangan Srimulyani, Kepala BNN, Anggota DPR RI, serta sejumlah petinggi Polri dalam jumpa pers itu menunjukkan keseriusan pemerintah menyikapi kasus narkoba yang satu ini.

Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam jumpa pers pengungkapan kasus penyeludupan 2,5 ton sabu tersebut.

Berikut 5 data dan fakta dalam kasus penyeludupan 2,5 ton sabu yang dirangkum Serambinews.com dari keterangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Drs Agus Adrianto SH MH, dan Menteri Keuangan Sri Mulyadi dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, serta keterangan Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada secara khusus kepada Serambinews.com.

Baca juga: 2,5 Ton Sabu Masuk Aceh, Polisi Tembak Mati Satu Bandar dan Tangkap 17 Tersangka

1. Dipimpin Kapolri Dihadiri Menteri

Pengungkapan kasus penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 2,5 ton itu, dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Jumpa pers itu turut dihadiri Menteri Keuangan, Srimulyani Indrawati, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Petrus Reinhard Golose, Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry.

Sejumlah pimpinan Polri juga ikut hadir, yaitu Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Adrianto, Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Paulus Waterpau, Dirjen Bea Cukai Kemenkeu RI, Askolani, Dirjen Pas Kemenkumham RI, Irjen Pol Reynhard Silitonga, Wakabarekrim Polri, Irjen Pol Syahardiantono, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol R P Argo Yuwono, dan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Hadir pula, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Krisno H Siregar, Kakanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi, Country Attache DEA, Bryan M Barger, dan Dir P2 BC, Wijayanta B.

Baca juga: Terungkap! Peredaran Narkoba 2,5 T Sabu Jaringan Internasional Timur Tengah-Malaysia, 18 Tersangka

2. Dikendalikan dari LP di Afganistan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, juga mengungkapkan, sabu-sabu seberat 2,5 ton itu berasal dari jaringan Timur Tengah-Malaysia-Indonesia.

Jaringan peredaran sabu tersebut dikendalikan oleh tujuh tersangka yang merupakan narapidana (napi) di lembaga pemasyarakatan (LP) dengan hukuman di atas 10 tahun dan hukuman mati.

“Meski demikian, mereka masih menjadi pengendali jaringan narkoba," jelas Kapolri seraya menyebutkan mereka adalah S, AAM, KNK, AW, HG, A, dan MI.

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Drs Agus Adrianto SH MH, menambahkan, ketujuh tersangka itu mengendalikan sabu dari LP di Afghanistan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved