Bahaya Rokok
Dilarang Merokok Mentol dan Cerutu Beraroma Mulai Diterapkan di Amerika Serikat, Upaya Kurangi Candu
Pemerintah Amerika berupaya mengurangi perokok dengan cara melarang untuk merokok mentol dan cerutu beraroma.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat berupaya mengurangi perokok dengan cara melarang untuk merokok mentol dan cerutu beraroma.
Pelarangan merokok tersebut akan dilaksanakan pada tahun depan, hal tersebut disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), pada hari Kamis (29/4/2021).
Melansir dari Anadolu Agency, Jumat (30/4/2021) AS sedang berupaya menciptakan larangan merokok untuk mengurangi kecanduan.
Eksperimen yang dilakukan menyasar para remaja, sehingga melarang rokok mentol dan cerutu beraroma bisa meningkatkan kesadaran berhenti merokok dan mengatasi masalah kesehatan.
Menurut mereka, melarang merokok mentol dan cerutu beraroma akan membantu menyelamatkan banyak nyawa.
Terutama bagi mereka yang menjadi perokok pasif, menurut penjelasan FDA.
Baca juga: Merokok Salah Satu Faktor, Pemicu Migrain
FDA juga menerangkan, dengan diterapkan larangan tersebut, maka akan mengurangi para perokok baru dan perokok lama ada kemungkinan untuk berhenti.
Rokok mentol dan cerutu beraroma membuat masalah kesehatan di Amerika Serikat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Pendekatan tersebut mewakili pendekatan yang akan berdampak besar bagi kesehatan masyarakat.
"Tindakan ini merupakan tindakan yang berbasis sains dan memiliki dampak baik bagi masyarakat. Dengan dukungan dari pemerintah, kami yakin tindakan ini akan membawa pada tahan pemberhentian merokok, karena rokok selalu berkaitan dengan penyakit dan kematian di AS," katanya.
FDA saat ini sedang melakukan penelitian, berusaha mengeluarkan standart produk yang akan diusulkan tahun depan.
Standart tersebut berupa pelarangan pada rokok mentol atau rokok yang memiliki ciri khas mentol, termasuk mentol dalam cerutu.
Baca juga: VIDEO Hukum Merokok Saat Berpuasa, Ulama Aceh: Angin Juga Mengenyangkan
Bahaya Rokok Mentol
Melansir dari Kompas.com, ternyata banyak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit paru-paru setelah menggunakan rokok mentol.
Mereka mengalami kesulitan bernapas dan banyaknya lendir selama berhari-hari.
Para peneliti menduga mentol memiliki efek anestesi pada saluran udara sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi penyakit paru-paru pada perokok.
"Kami terkejut bahwa perokok mentol bisa lebih buruk dibandingkan dengan perokok non-mentol," ujar Marilyn Foreman dari Morehouse School of Medicine di Atlanta.
Rokok mentol banyak digemari oleh orang muda.
Peneliti Kanada menemukan, orang muda yang memilih rokok mentol berjumlah hampir dua kali lipat dari rokok biasa.
Dalam studi ini, mereka rata-rata menghabiskan 43 batang rokok mentol dalam seminggu, sedangkan rokok biasa sebanyak 26 batang.
Baca juga: VIDEO Truk Bermuatan Rokok Ilegal Asal Jambi Ditangkap di Perbatasan Aceh Tamiang
Dengan sensasi dingin di mulut dan terasa tidak terlalu keras seperti rokok biasa, perokok mentol dinilai lebih sulit untuk berniat berhenti merokok.
Mereka akan kecanduan merokok mentol dan justru ingin terus mencobanya pada tahun berikutnya.
Foreman dan rekan-rekannya meneliti 3.758 perokok mentol dan 1.941 perokok biasa.
Mereka berusia 45 hingga 80 tahun dan merokok sedikitnya 10 bungkus per tahun.
Para perokok mentol kebanyakan seorang perempuan muda dan berkulit hitam.
Pada tahap awal penelitian, para perokok mentol tidak tampak menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Mereka juga cenderung tidak mengalami batuk kronis, berlendir, dan menggunakan obat-obatan untuk membantu pernapasan.
Pada penelitian selama 18 bulan, perokok mentol dan non-mentol memiliki frekuensi yang sama terhadap PPOK.
Baca juga: Rokok Ilegal Senilai Rp 5,9 Miliar Diamankan di Aceh Tamiang, Potensi Kerugian Negara Rp 3,6 Miliar
Namun, perokok mentol mengalami eksaserbasi lebih parah, yaitu 0,22 persen tahun, dibandingkan perokok biasa, yaitu 0,18 persen per tahun.
Saat dites berjalan selama enam menit, para perokok mentol juga lebih buruk dibanding perokok biasa.
Mereka juga merasa lebih sesak napas. Perokok mentol berisiko 29 persen lebih tinggi mengalami eksaserbasi penyakit paru-paru yang parah. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Jadwal Cair THR, Biduan Dangdut Rudapaksa Remaja hingga Pemuda Nikahi PNS 53 Tahun
Baca juga: BERITA POPULER - Main 2X Sebelum Imsak, Joget Bareng, Persiraja, Hingga Bocah Aceh Utara disekap
Baca juga: BERITA POPULER- Satu Keluarga Jadi Bandar Sabu, Pasangan Selingkuh Berzina Hingga Kisah Polisi Turki