Berita Banda Aceh
Pantau Gempa di Danau Toba, USK dan BMKG Kerja Sama Pasang 20 Seismometer
Menurut Muksin Umar, untuk keperluan pemantauan gempa bumi di Danau Toba Tim USK membawa 20 seismometer Farfield Node Seismic. Alat tersebut...
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nurul Hayati
Menurut Muksin Umar, untuk keperluan pemantauan gempa bumi di Danau Toba Tim USK membawa 20 seismometer Farfield Node Seismic. Alat tersebut dipasang di danau terluas di Sumatra itu, guna melengkapi sensor permanen yang telah dipasang BMKG sebelumnya.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Universitas Syiah Kuala (USK), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, dan BMKG Stasiun Mata Ie, Aceh Besar, sepakat bekerja sama untuk mengkaji gempa bumi di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).
"Kerja sama ini dilakukan mengingat, adanya peningkatan yang signifikan kejadian gempa bumi di Danau Toba selama dua minggu terakhir," kata Ketua Pusat Mitigasi Geohazard USK, Dr Muksin Umar MPhil kepada Serambinews.com, Sabtu (1/5/2021) pukul 01.00 WIB.
Menurut Muksin Umar, untuk keperluan pemantauan gempa bumi di Danau Toba Tim USK membawa 20 seismometer Farfield Node Seismic.
Alat tersebut dipasang di danau terluas di Sumatra itu, guna melengkapi sensor permanen yang telah dipasang BMKG sebelumnya.
Muksin menambahkan, tim USK yang diwakili oleh Arifullah SSi dan Miswar mulai Jumat (30/4/2021) memasang sensor untuk beberapa bulan ke depan bersama Marzuki Sinambela PhD (BMKG I Medan) dan Andrean Simanjuntak MSi (BMKG Mata Ie).
Instrumen sensor ini, kata Muksin, akan mampu mendeteksi aktivitas gempa bumi dengan skala magnitudo kecil yang tidak dirasakan oleh manusia.
Baca juga: Pelanggaran Protkes saat Konser Amal Ditingkatkan ke Penyidikan, Tersangka akan Segera Ditetapkan
Sementara itu, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, Hartanto MM menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil analisis yang dikeluarkan Pusat Regional (PGR) I dalam monitoring kejadian gempa bumi yang terjadi di kawasan Danau Toba.
Sejak Januari-28 April 2021, telah tercatat 84 kali kejadian dengan 81 kejadian gempa bumi dangkal dan 3 gempa bumi menengah.
Ia juga menjelaskan kolaborasi ini melibatkan tim Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, dan PGR I, Medan.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie, Banda Aceh, Djati Cipto Kuncoro melalui sambungan via seluler membenarkan bahwa kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dibangun dengan USK di wilayah I, khususnya di Banda Aceh dan keterlibatan Stasiun Geofisika Mata Ie dengan mengutus staf analisis bernama Andre Simanjuntak.
Stasiun Geofisika Mata Ie merupakan stasiun geofisika yang bekerja di bawah Pusat Regional I, Medan.
Baca juga: Empat Hari Terakhir, Warga Lhokseumawe yang Terpapar Covid-19 Terus Bertambah, Ini Rinciannya
Berdasarakan monitoring PGR 1, Kordinator Bidang Data dan Informasi Wilayah I Medan, Eridawati, menyebutkan kejadian gempa bumi di Kabupaten Samosir, dapat dikatakan cukup menarik perhatian, karena gempa bumi yang terjadi sangat lokal dan diasumsikan bersumber dari 'dike swarm' dengan sebaran epicenternya di Kecamatan Palipi dan Kecamatan Nainggolan.
"Tindak lanjut dari pemberitaan yang sudah kita sampaikan, diperlukan kajian dan penelitian lebih lanjut. Untuk itu, dalam kolaboriasi ini, tim PGR 1 diwakilkan oleh Marzuki Sinambela, PhD sebagai peneliti PGR 1," katanya.