Internasional
Inilah Akibat Menentang Vaksin Covid-19, Virus Corona Akhiri Hidup Seorang Dokter Kenya
Seorang dokter Kenya yang menjadi penentang gencar vaksin Covid-19 akhirnya menyerah saat terinfeksi virus Corona.
SERAMBINEWS.COM, NAIROBI - Seorang dokter Kenya yang menjadi penentang gencar vaksin Covid-19 akhirnya menyerah saat terinfeksi virus Corona.
Dr Stephen Karanja, Ketua Asosiasi Dokter Katolik Kenya selama berminggu-minggu mengatakan suntikan itu sama sekali tidak perlu.
Dia hanya menganjurkan obat hirup uap dan tablet hydroxychloroquine.
Bahkan, sempat bentrok dengan gereja Katolik atas keamanan Covid jabs.
Otoritas kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolak klaimnya.
"Vaksin yang didistribusikan di Kenya, telah ditinjau dan ditemukan aman tidak hanya dengan proses yang ketat dari WHO, tetapi juga oleh beberapa otoritas pengatur yang ketat," kata WHO pada Maret. 2021.
Konferensi Para Uskup Katolik Kenya juga menjauhkan diri dari pandangan Dr Karanja tentang vaksin Covid-19, dengan mengatakan vaksin itu sah dan dapat diterima secara etis.
Baca juga: Misionaris AS Dihukum 15 Tahun Penjara, Terbukti Melakukan Pelecehan Seksual di Panti Asuhan Kenya
Kenya menerima lebih dari satu juta dosis vaksin dari inisiatif Covax global, yang sebagian besar telah diberikan.
Negara itu telah mengkonfirmasi lebih dari 160.000 kasus virus Corona dan 2.707 kematian.
Pada Maret 2021, pemerintah memberlakukan penguncian untuk membatasi gerakan di lima kabupaten setelah lonjakan infeksi baru.
Dalam surat tertanggal 3 Maret 2021, Dr Karanja mengatakan ada obat yang telah digunakan kembali dan digunakan secara efektif untuk mengobati Covid-19.
Dia mengklaim: "Kami juga tahu vaksinasi untuk penyakit ini sama sekali tidak perlu sehingga membuat motivasi mencurigakan."
Dia pergi ke berbagai forum untuk menganjurkan pengobatan alternatif.
Termasuk inhalasi uap dan koktail obat, seperti hydroxychloroquine dan Ivermectin, yang belum disetujui oleh WHO untuk mengobati Covid-19.
Dr Karanja, yang merupakan seorang dokter kandungan dan ginekolog, meninggal pada Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Kisah Wanita Vampir di Kenya yang Tikam 3 Pria dan Isap Darah Mereka, Pelaku Hampir Dirajam