Internasional
Kamp Pengungsi Suriah, Tempat Ribuan Keluarga ISIS Mengungsi Diserang Virus Corona
Satu kamp pengungsi Suriah yang dikuasai militan Kurdi mulai diserang Virus Corona. Sehingga, kekhawatiran terus berkembang di sebuah kamp yang luas
SERAMBINEWS.COM, AL-HOL- Satu kamp pengungsi Suriah yang dikuasai militan Kurdi mulai diserang Virus Corona.
Sehingga, kekhawatiran terus berkembang di sebuah kamp yang luas di timur laut Suriah yang menampung puluhan ribu pengungsi.
Termasuk keluarga dan pendukung kelompok Negara Islam atau ISIS, kata seorang petugas keamanan Kurdi, Senin (3/5/2021).
Dilansir AP, dua orang di kamp al-Hol meninggal dunia karena Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir.
Sebanyak 19 orang telah dites positif terkena virus Corona dan saat ini dalam isolasi, menurut Jaber Mustafa, seorang administrator di fasilitas yang penuh sesak itu.
Kamp ini menampung sekitar 60.000 orang, banyak dari mereka warga negara asing. Kasus virus korona telah melonjak di timur laut Suriah sejak awal tahun.
Baca juga: Polisi Turki Tangkap Tokoh ISIS, Pembantu Utama Abu Bakr Al-Baghdadi
Dalam sebuah wawancara, Mustafa mengatakan sulit untuk mengontrol dan mengelola kamp di tengah penyebaran virus Corona.
Selain gelombang kekerasan dan kejahatan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.
Sehingga, puluhan orang tewas di fasilitas penampungan tersebut.
Dia juga mengatakan keamanan telah meningkat secara dramatis sejak penyisiran bulan lalu yang menjaring ekstremis dan sel-sel tidur mereka.
“Sebagian besar penghuninya adalah anak-anak dan perempuan yang banyak berpindah antar tenda,” kata Mustafa.
Dia prihatin terhadap penularan virus Corona yang membuat situasi keamanan sulit mengakses kelompok bantuan.
Pada akhir Maret 2021, pasukan pimpinan Kurdi yang didukung AS yang menjalankan sudut timurlaut Suriah ini meluncurkan penyisiran selama lima hari di dalam kamp al-Hol yang dibantu pasukan AS.
Sedikitnya 125 tersangka ditangkap dan sejak itu, keamanan telah meningkat dan hanya terjadi satu pembunuhan dan satu percobaan pembunuhan.
"Kampanye keamanan dan kemanusiaan berhasil pada tingkat sekitar 85% dan mengurangi kejahatan dan membawa stabilitas dan keamanan," kata Mustafa.
Baca juga: Kelompok HAM Reprieve Minta Inggris Pulangkan Gadis Mudanya di Suriah, Atau Akan Muncul ISIS Jilid 2