Berita Luar Negeri

Putin Telepon Xi Jinping dan 3 Kepala Negara Lainnya, Minta Rapatkan Barisan, Apa yang Terjadi?

Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja melakukan panggilan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping dan para pemimpin tiga negara lain.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP/ ARSIP SERAMBINEWS.COM 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. 

Putin Telepon Xi Jinping dan 3 Kepala Negara Lainnya, Minta Rapatkan Barisan, Apa yang Terjadi?

SERAMBINEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja melakukan panggilan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping dan para pemimpin tiga negara lain.

Ia meminta empat kelapa negara itu untuk rapatkan barisan dan bersama-sama merencanakan pertemuan dengan Presiden AS, Donald Trump.

Dalam percakapan tersebut, Xi Jinping menyatakan kegembiraanya bahwa Rusia dan Amerika Serikat telah menjaga komunikasi dan meningkatkan hubungan untuk mendorong solusi politik bagi krisis Ukraina. 

Xi ymengatakan kepada Putin bahwa Beijing masih mempertahankan pendiriannya bahwa negosiasi damai harus diadakan dan solusi diplomatik untuk konflik di Ukraina harus dicapai.

Panggilan telepon kedua pemimpin itu terjadi atas permintaan pihak Rusia.

Baca juga: Serangan Drone Ukraina Hantam Kilang Minyak Krasnodar Rusia, Empat Orang Terluka

Kremlin mengatakan pada Jumat (8/8/2025) bahwa Presiden Putin akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang untuk mengupayakan diakhirinya konflik yang telah memasuki tahun keempat.

Sebelumnya pada Kamis (7/8/2025), Trump mengumumkan bahwa ia mungkin akan mengumumkan tarif tambahan terhadap China, serupa dengan tarif 25 persen yang ia kenakan terhadap India karena membeli minyak Rusia.

Menanggapi pernyataan Trump, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa kerja sama perdagangan dan energi antara China dan Rusia "adil dan setara."

"Kami akan terus mengambil langkah-langkah yang wajar untuk memastikan keamanan energi berdasarkan kepentingan nasional kami," tegas juru bicara Guo Jiakun.

Rusia dan China telah meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keamanan setelah Moskow melancarkan operasi militer khusus di Ukraina pada Februari 2022.

Presiden Putin diperkirakan akan mengunjungi China September mendatang, untuk menghadiri acara peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

Pada Jumat (8/8/2025), pemimpin Rusia melakukan panggilan telepon dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko untuk membahas pertemuan dengan Steve Witkoff - Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump, serta proposal AS mengenai proses negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

Menurut laporan tersebut, Putin memberi tahu Lukashenko tentang persetujuannya untuk mengadakan pertemuan dengan Trump, dan menambahkan bahwa lokasi pertemuan sedang dipertimbangkan.

Kantor berita Rusia TASS sebelumnya melaporkan bahwa Putin juga berbicara melalui telepon dengan para pemimpin Kazakhstan dan Uzbekistan tentang pertemuan dengan Tuan Witkoff dan konflik dengan Ukraina.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved