Sosok
Al Khawarizmi, Ilmuan Muslim Yang Bawa Pengaruh Besar Bidang Matematika, Pelopor Algoritma & Angka 0
Sebelumnya, para ilmuan menggunakan sistem angka Romawi, seperti I, II, III, IV, V, VII, IX, dan seterusnya untuk menuliskan angka.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
Salah satu konsep matematikan yang masih dipelajari dan dipakai hingga saat ini ialah Aljabar.
Aljabar adalah cabang Matematika yang menggabungkan angka rasional, irasional, dan magnitude geometris yang menjadi objek-objek dalam aljabar.
Pada abad XII, karya Al Khwarizmi yang berjudul Al Kitab al mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala diterjemahkan ke bahasa Latin.
Karya tersebut memuat konsep aljabar.
Nama aljabar sendiri diambil dari terjemahan Latin dari buku tersebut, yakni algebra.
Konsep aljabar memukau banyak cendekiawan Latin pada saat itu, karena merupakan sesuatu yang benar-benar baru, namun berhasil memberi solusi atas sejumlah pertanyaan.
Dalam buku tersebut, Al Khawarizmi juga mendeskripsikan penggunaan aljabar untuk keperluan pembagian harta warisan, yang sesuai dengan syariat Islam.
2. Sistem angka Arab
Al Khawarizmi membawa perubahan besar di bidang matematika, setelah karyanya yang memperkenalkan penggunaan sistem angka Arab diterjemahkan ke bahasa Latin.
Sistem tersebut menuliskan angka seperti yang kini digunakan secara luas di era modern, yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Sebelumnya, para ilmuan menggunakan sistem angka Romawi, seperti I, II, III, IV, V, VII, IX, dan seterusnya untuk menuliskan angka.
Al Khawarizmi juga memperkenalkan konsep angka 0, sesuatu yang sebelumnya tidak dikenal dalam khazanah matematika Barat.
Namun, karya asli yang memuat konsep tersebut kini sudah tidak ada.
Hanya ada salinan berbahasa Latin yang berjudul Algoritmi de numero Indorum.
Kata algoritmi merupakan terjemahan Latin dari nama Al Khawarizmi, yang kemudian juga dipakai sebagai istilah untuk konsep algoritma.