Update Corona di Bireuen
Lagi, Sembilan Warga Bireuen Positif Covid-19, Total Penderita jadi 109 orang.
Disebutkan, dari 109 orang yang positif covid-19 tahun 2021, tujuh diantaranya sedang dirawat di RSUD dr Fauziah Bireuen dan empat sedang dirawat di R
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Selama empat hari terakhir mulai Minggu (2/5/2021) sampai Rabu (5/5/2021) bertambah sembilan orang lagi warga Bireuen positif covid-19.
Dengan bertambahnya sembilan orang maka warga Bireuen yang positif covid-19 sejak awal Januari 2021 sampai Rabu (05/05/2021) mencapai 109 orang.
Sedangkan jumlah keseluruhan sejak kasus tersebut merebak di Bireuen pada awal April 2020 lalu sudah mencapai 577 orang.
Informasi pertambahan warga Bireuen yang positif covid-19 dalam empat hari terakhir disampaikan Kadiskes Bireuen, dr Irwan A Gani kepada Serambinews.com, Kamis (06/05/2021).
Disebutkan, dari 109 orang yang positif covid-19 tahun 2021, tujuh diantaranya sedang dirawat di RSUD dr Fauziah Bireuen dan empat sedang dirawat di RSUZA Banda Aceh.
Kemudian, 35 orang lainnya sedang isolasi mandiri dan lima orang meninggal dunia.
“Selama tahun 2021 ada lima warga Bireuen yang positif covid-19 meninggal dunia, total yang meninggal dunia akibat virus corona sejak tahun 2020 hingga Mei 2021 mencapai 24 orang," ujarnya.
• Ombudsman Aceh Sudah Banyak Terima Keluhan Nasabah Bank Syariah
• 17 Napi Rutan Banda Aceh Terima Asimilasi
• UPT Banda Aceh Lakukan Pemeliharaan Tanpa Pemadaman
Kadiskes menambahkan, selain yang positif covid-19 sedang menjalani perawatan di dua rumah sakit, ada lima orang lainnya karena suspek covid-19 juga sedang dirawat di ruang Penire RSUD dr Fauziah Bireuen.
Melihat masih terus bertambah warga Bireuen yang positif covid-19, Kadiskes mengaku sudah meminta tim medis di seluruh Puskesmas untuk terus waspada, setiap warga atau pasien yang datang ke unit unit pelayanan kesehatan pastikan mengikuti protokol kesehatan, mulai memakai masker, menjaga jarak dan juga tidak terjadi kerumunan.
Selain itu, apabila ada pasien yang bergejala mengarah kepada dugaan virus corona ditangani sesuai prosedur penanganan pasien covid-19.
“Jangan sampai tidak memakai APD ketiga menangani pasien terduga covid-19,” pesan Kadiskes.(*)