Pengamat Tanggapi WN China Masuk RI di Tengah Larangan Mudik: Persepsi Seolah Pemerintah Membebaskan

Jehansyah menuturkan, secara kebijakan, dua hal tersebut berada dalam area kebijakan yang berbeda.

Editor: Amirullah
ISTIMEWA
Puluhan warga Fouchou, China yang masih tertahan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta selama 24 jam karena pemeriksaan dokumen penerbangan, Jumat (7/5/2021). 

"Karena pada saat yang sama, pemerintah sedang merazia di semua titik-titik penyekatan itu," jelas Jehansyah.

Padahal, jika para WNA China sudah melalui prosedur yang ketat, maka masyarakat tidak menilai kedatangan mereka seperti dibiarkan.

Untuk itu, Jehansyah menilai, persoalan dalam kasus ini adalah kurangnya penyampaikan ke masyarakat.

"Ini masalah umat, jadi dilihatnya pada saat yang sama seperti dibiarkan, padahal semua prosedur diikuti, cuma penyampaian ke masyarakat yang kurang," ujarnya.

Baca juga: Ratusan Orang Terluka dalam Bentrokan Palestina-Israel di Masjid Al Aqsa, Ini Pemicunya

Kedatangan Puluhan WN China di Tengah Larangan Mudik

Seperti diketahui, Warga Negara Asing (WNA) asal China terlihat mendarat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (6/5/2021).

Kedatangan para WNA China ini, tepat di hari pertama pemerintah menerapkan aturan pelarangan mudik atau mobilitas di dalam negeri.

Awalnya, WNA China yang akan mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta berjumlah 171 orang.

Mereka terbang menggunakan pesawat Xiamen Air nomor penerbangan MF855 dari Fouzhou, China menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka mendarat di Terminal 3 pada Kamis (6/5/2021) sekira pukul 12.00 WIB, tapi hingga mendekati buka puasa sekira 17.30 WIB mereka tidak kunjung terlihat.

Seharusnya, mereka keluar dari gerbang kedatangan internasional mengikuti jalur khusus yang dipagari.

Di jalur tersebut, mereka melaporkan kedatangannya kepada Satgas Udara Covid-19, tapi tidak juga kunjung terlihat.

()

Dua dari 47 warga negara asing (WNA) asal Fouzhou, China yang mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (6/5/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Tak lama, berkembang informasi hanya ada 47 warga China yang datang menggunakan penerbangan tersebut dan sisanya diduga tidak diterima untuk terbang.

Akhirnya, sekira pukul 17.45 WIB, terlihat dua warga China yang keluar di jalur kedatangan menggunakan baju hazmat berwarna putih.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved