Internasional

Pemimpin Hizbullah Mendukung Perundingan Perdamaian Iran dengan AS dan Arab Saudi

Pemimpin kelompok militan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, Sabtu(8/5/2021) mendukung pembicaraan Iran dengan Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Pemimpin Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah 

SERAMBINES.COM, BEIRUT - Pemimpin kelompok militan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, Sabtu(8/5/2021) mendukung pembicaraan Iran dengan Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Dia menunjukkan dukungannya untuk dialog antara Iran di satu sisi dan AS dan Arab Saudi di sisi lain.

Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa pembicaraan semacam itu dapat menguntungkan Teheran dan sekutunya.

Bahkan, dapat menurunkan ketegangan di wilayah tersebut, dimana Iran menjadi pendukung utama Hizbullah.

AS dan Iran baru-baru ini melanjutkan pembicaraan tidak langsung tentang ke kesepakatan nuklir.

Sementara itu, Irak menjadi tuan rumah pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran.

Baca juga: Helikopter Tempur Israel Bombardir Pos Militer Hizbullah

Karena Riyadh berusaha mengakhiri perang selama bertahun-tahun di Yaman, di mana kerajaan itu memerangi pemberontak yang didukung Iran, milisi Houthi.

"Kami mendukung setiap dialog Iran dengan kekuatan internasional, regional atau Arab," kata Nasrallah dalam pidatonya selama satu jam.

"Kami menganggapnya membantu untuk menenangkan ketegangan di kawasan ini," jelasnya.

Komentar Nasrallah menjadi yang pertama sejak muncul berita tentang pembicaraan yang dimediasi oleh Baghdad bulan lalu antara Teheran dan Riyadh.

Ada kegelisahan yang tumbuh di antara mitra Teluk Arab atas keterlibatan kembali Amerika dengan Iran.

Melalui perantara di Wina, Teheran dan Washington telah membahas kembalinya kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia.

Mantan Presiden Donald Trump pada 2018 menarik Amerika keluar dari kesepakatan itu.

Dengan mengatakan itu tidak cukup untuk mencegah Teheran mengejar senjata nuklir.

Iran menegaskan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Baca juga: Hizbullah Lebanon Membangun Kerajaan Narkoba, Targetkan Arab Saudi

Sekutu Washington di Teluk Arab telah mendesak agar kembali ke kesepakatan nuklir harus mengatasi dukungan Iran untuk proksi regional, termasuk Hizbullah.

"Iran tidak pernah menjual sekutu dan teman-temannya," kata Nasrallah.

"Itu tidak pernah menyerahkan mereka, tidak pernah terdiri dari kepentingan mereka atau bahkan bernegosiasi atas nama mereka," ujarnya.

Dia juga mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal laporan pembicaraan rahasia antara Arab Saudi dan Suriah.

Riyadh telah memboikot pemerintah di Damaskus sejak dimulainya perang saudara Suriah pada 2011.

"Pembicaraan seperti itu, bagaimanapun, akan menjadi "logis," kata Nasrallah.

Baca juga: Tentara Israel Hancurkan Drone Milik Hizbullah dari Lebanon

Sedangkan Presiden Suriah Bashar Assad, sekutu utama Teheran, telah memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan.

Riyadh, bersama dengan kekuatan regional lainnya seperti Turki, telah mendukung oposisi Suriah sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved