Berita Aceh Barat
KM Unggul Meulaboh Hilang Kontak di Laut Sabang, Nasib Tiga ABK belum Diketahui
Keberadaan kapal nelayan yang hilang kontak tersebut belum diketahui keberadaannya hingga Senin sore.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - KM Unggul S Meulaboh dilaporkan hilang kontak sejak Kamis (6/5/2021) lalu di atas kawasan laut Sabang sekitar 40 mil, sehingga akses komunikasi kasi terputus selama 4 hari belakangan ini.
KM Unggul S tersebut dinahkodai oleh Hasan Basri (35) yang merupakan warga Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat bersama dengan 2 orang ABK asal Banda Aceh.
Sekjen Panglima Laot Kabupaten Aceh Barat, Nanda Ferdiansyah kepada Serambinews.com, Senin (10/5/2021) mengatakan, bahwa keberadaan kapal yang hilang kontak tersebut belum diketahui keberadaannya hingga Senin sore tadi.
“Posisi terakhir kapal nelayan Lt 6020409 pada hari Kamis (6/5/2021),” kata Nanda.
Sementara pihak panglima melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melacak keberadaan tiga nelayan yang telah hilang kontak tersebut.
Disebutkan, berat dugaan kapal nelayan 10 GT itu mengalami kerusakan mesin, sehingga menyebabkan alat komunikasi tidak berfungsi secara otomatis.
Baca juga: Berprestasi di Olahraga Motocross, Cucu yang Membunuh Nenek Mohon Keringanan Hukuman
Baca juga: 4.500 Paket Sembako Bantuan dari Masyarakat Muslim Perancis Dibagikan Untuk Warga di Aceh
Baca juga: VIDEO Terjaring Operasi PPKM, Puluhan Pelanggar di Swab Antigen, Pemilik Cafee Diberi Teguran
Pihaknya telah menginstruksikan ke semua nelayan yang masih di laut untuk ikut memantau keberadaan KM Unggul S yang hilang kontak tersebut. Pihaknya berharap kapal tersebut bisa ditemukan bersama dengan awak kapal dengan selamat.
Sementara pemilik kapal KM Unggul S, Said Saifullah berharap kapal beserta ABK bisa ditemukan kembali dengan selamat.
Dikatakannya, hilang kotak para ABK tersebut mengundang perasaan tidak enak, menyangkut dengan nasib mereka di laut saat ini, apakah mereka baik-baik saja atau bagaimana.
Baca juga: Wilayah Aglomerasi Berlaku, Semua Pos Penyekatan Jalur Mudik di Aceh Barat Dibongkar
Baca juga: Pemerintah Aceh Kecam Kebiadaban Zionisme Yahudi terhadap Bangsa Palestina
Baca juga: 4.500 Paket Sembako Bantuan dari Masyarakat Muslim Perancis Dibagikan Untuk Warga di Aceh
Dikatakannya, bahwa dua ABK yang dibawa oleh Hasan Basri sebagai kapten kapal atau pawang dirinya tidak mengetahui identitas dua ABK itu, ia hanya menerima laporan bahwa Hasan Basri membawa dua orang sebagai ABK asal Banda Aceh untuk mencari rezeki di laut.
Selain itu, kapal nelayan tersebut juga bergerak dari Banda Aceh saat melaut sejak 27-4-2021 lalu, dan terakhir berkomunikasi pada Kamis (7/5/2021).(*)