Luar Negeri
Sekolahnya Dibom hingga Tewaskan 68 orang, Gadis Afghanistan Ini Tetap Ingin Sekolah
Arifa mengaku tak tahu mengapa sekolahnya di Dasht-i-Barchi, Kabul, Afghanistan, jadi target ledakan bom.
Dilansir Sky News Minggu (9/5/2021), Arifa mengingat lagi momen ketika dia mendengar "suara ledakan yang liar".
Dia jatuh ke tanah begitu ledakan pertama terdengar.
"Teman saya segera menarik tangan saya," kata dia.
Di ranjang terpisah, penyintas lain, Miriam, menderita luka bakar di wajahnya.
Tangan dan kakinya juga diperban.
Dia cukup beruntung karena berhasil pulang ke rumah saat serangan pertama.
Dia kemudian adanya ledakan lain dan asap merah.
"Saya terus maju dan menyadari kaki saya berdarah. Saya kemudian melihat ada pecahan di kaki saya," ujar dia.
Miriam mengungkapkan, dia begitu dekat dengan lokasi ledakan sehingga merasa wajah dan tangannya terbakar.
Insiden itu terjadi di Dasht-i-Barchi, sebelah barat Kabul, wilayah komunitas Syiah dari etnis minoritas Hazara.
Milisi seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pernah menargetkan mereka.
Meski begitu, pemerintah menyalahkan Taliban.
Kelompok pemberontak melalui juru bicaranya, Zabihullah Mujahid, membantah bertanggung jawab dalam serangan tersebut.
Baca juga: Pria 38 Tahun Ditangkap Polisi, Sebarkan Ujaran Kebencian kepada Orang Papua di Facebook
Baca juga: Anggota KPA Wilayah Lhok Tapaktuan dan PA Aceh Selatan Buka Puasa Bersama
Baca juga: Amerika Serikat Buka Suara Terkait Bentrokan Polisi Israel dan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa
Kompas.com dengan judul "Gadis Ini Jadi Korban Ledakan Bom Afghanistan: Mungkin Mereka Tak Ingin Kami Sekolah"