Berita Banda Aceh

Wali Nanggroe Kukuhkan MAA, Farid Wajdi Ibrahim Ketua, Ini Pengurus Lainnya dan Pesan Gubernur Nova

Oleh karena itu, Nova Iriansyah meminta Majelis Adat Aceh (MAA) sebagai lembaga khusus di bawah Pemerintah Aceh, mampu mewujudkan kebesaran adat

Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT berbincang dengan para Pengurus Majelis Adat Aceh Masa Bakti 2021-2026 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Senin (10/05/2021) 

Oleh karena itu, Nova Iriansyah meminta Majelis Adat Aceh (MAA) sebagai lembaga khusus di bawah Pemerintah Aceh, mampu mewujudkan kebesaran adat dalam keseharian masyarakat.

Laporan Subur Dani  | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan adat istiadat Aceh sejalan dan mengandung nilai syariat Islam.

Oleh karena itu, Nova Iriansyah meminta Majelis Adat Aceh (MAA) sebagai lembaga khusus di bawah Pemerintah Aceh, mampu mewujudkan kebesaran adat dalam keseharian masyarakat.

Tujuannya, untuk mewujudkan masyarakat Aceh yang santun, damai, cerdas dan berakhlak mulia.

Selain itu, juga menjauhi sikap dan perilaku intoleran, fitnah, dan adu-domba.

Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, menyampaikan hal ini saat acara Pengukuhan Pengurus Majelis
Adat Aceh (MAA) Masa Bakti 2021-2026. 

Pengukuhan MAA ini oleh Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar, di Anjong Mon Mata Meuligoe Gubernur, Senin, (10/5/2021).

Mereka yang dilantik tersebut di antaranya adalah Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim, MA sebagai Ketua Majelis Adat Aceh, Tgk Yusdedi sebagai Wakil Ketua I, dan Syech Marhaban sebagai Wakil Ketua II.

Baca juga: Dua Pria di Aceh Utara Kembali Diringkus Polisi, 1,1 Kilogram Sabu Disita, Begini Kronologisnya

Baca juga: Ini 9 Kondisi yang Akan Terjadi Pada Tubuhmu Jika Kekurangan Vitamin B12

Baca juga: Aduh, Tiga Petugas Lab Pemeriksaan Swab RSUCM Aceh Utara Ikut Terpapar Covid-19, Begini Kondisinya

Pada kesempatan yang sama dikukuhkan juga para ketua bidang dan anggota pengurus lembaga keistimewaan Aceh itu.

Nova mengatakan, Pemerintah Aceh memberi perhatian khusus terhadap perkembangan dan pelestarian adat Aceh.

Hal itu terbukti dari salah satu program unggulan yang diluncurkan pada periode pemerintahan 2017-2022, yaitu ‘Aceh Meuadab’.

Program tersebut merupakan upaya mengembalikan khittah Aceh sebagai Serambi Mekkah melalui implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

"Ajaran Islam menjiwai dan memberikan spirit yang tinggi bagi pelaksanaan adat Aceh dan tidak ada benturan antara adat Aceh dengan syariat Islam," ujar Nova.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved