Berita Lhokseumawe
Inspektorat Lhokseumawe Audit PTPL, Terkait Minimnya PAD RS Arun?
Apakah audit tersebut terkait dengan mencuatnya minimmya setoran dari PAD dari RS Arun pada tahun 2020? Berikut komentar Kepala Inspektorat Kota...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Pertama, Rumah Sàkit Arun dan kedua dari jaringan gas rumah tangga.
Namun dari jaringan gas, dia mengaku, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan besar.
Sedangkan total keuntungan yang diraih perusahaan pada tahun 2020 sekitar Rp 900 juta.
Saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), lanjutnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe menyerahkan Pasar Terpadu untuk dikelola PT Pembangunan Lhokseumawe.
Didasari hal tersebut, maka disimpulkan, sebagian keuntungan tahun 2020 diinvestasi ke Pasar Terpadu.
"Makanya untuk PAD kita pun hanya setor 220 juta rupiah saja," pungkasnya.
Komentar LSM dan Mahasiswa
Baca juga: 4 Provokator Diamankan Polisi, Teriak-teriak Ajak Pemudik Terobos Barikade Petugas
Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) meragukan nilai PAD dari Rumah Sakit Arun yang dikelola oleh PT Pembangunan Lhokseumawe, yakni hanya Rp 220 juta selama setahun.
Apalagi, komponen listrik dan air tidak lagi menjadi beban oleh pihak rumah sakit
"Ada potensi kebocoran keuangan yang terjadi," ujar Koordinator MaTA, Alfian, dalam pernyataan tertulis, Kamis (22/4/2021).
Jadi untuk pembuktiannya, lanjut Alfian, sangat mudah.
Karena Rumah Sakit Arun bekerja sama dengan BPJS.
Jadi yang perlu ditelusuri adalah, berapa klaim rumah sakit ke BPJS sejak Bulan Januari sampai Desember 2020.
Kemudian berapa pendapatan lewat pasien jalur umum.
Jadi, pendapat Alfian, ada dua langkah yang dapat segera dilakukan.