Berita Pidie
Polisi Sita Satu Truk Meriam Bambu, Pipa Besi dan Drum Ikut Diamankan Tim Gabungan di Pidie
Tim gabungan terdiri dari Polres Pidie, TNI dan Satpol-PP dan WH Pidie menyita meriam bambu satu truk Colt Diesel di pinggir aliran sungai Baro...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Jalimin
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tim gabungan terdiri dari Polres Pidie, TNI dan Satpol-PP dan WH Pidie menyita meriam bambu satu truk Colt Diesel di pinggir aliran sungai Baro Raya, Kecamatan Indrajaya, Pidie, Selasa (11/5/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.
Meriam bambu atau dalam Bahasa Aceh disebut dengan "teut bude trieng" itu telah dipersiapkan warga menyambut lebaran Idul Fitri 1442 H atau di akhir Ramadhan yang akan pamit pada tahun 2021.
Aktivitas menyalakan meriam bambu merupakan tradisi dilakukan pemuda Pidie sebagai warisan nenek moyangnya.
Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian SIK MH, melalui Kabag Ops, AKP Wahyudi, kepada Serambinews.com, Selasa (11/5/2021) mengatakan, penyitaan meriam bambu telah diberitahukan lebih dahulu kepada masyarakat.
Bahwa, lebaran Idul Fitri ini tidak dibolehkan membunyikan meriam bambu tersebut, mengingat masih pandemi Covid-19.
Tim gabungan menyita benda tersebut mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
"Meriam bambu yang kita sita itu satu truk Colt Diesel," sebutnya.
Selain itu, kata Wahyudi, tim.gabungan terdiri dari Polres Pidie, TNI dan Satpol-PP dan WH Pidie menyita drum yang telah disambung berjumlah 25 buah dan pipa besi yang merupakan paku bumi 10 pipa, yang telah dimodifikasi.
Pipa besi memiliki beban berat dari plat beton.
Bahwa, pipa besi itu telah ditanam di pinggir Sungai Baro Raya kawasan Garot, Kecamatan Indrajaya.
Tim juga menyita di kawasan Reubee, Kecamatan Delima dan Kecamatan Pidie.
Warga telah menyiapkan meriam bambu, drum dan pipa besi pada bulan Suci Ramadhan, sebagai tradisi untuk menyambut hari raya.
"Meriam bambu, drum dan pipa besi telah diamankan di Mapolres Pidie. Warga bisa mengambil kembali setelah perayaan lebaran Idul Fitri," jelasnya.
Baca juga: Tangan Bocah Ini Hancur Akibat Ledakan Mercon, Petasan yang Dipegang Meledak, Kondisinya Mengenaskan
Baca juga: Satpol PP Kota Ingatkan Pedagang Kembang Api Jangan Jual Mercon, Penertiban Protkes Digencarkan
Perang meriam bambu atau dalam bahasa Aceh disebut dengan "toet bude trieng" pada malam Idul Fitri, telah menjadi tradisi turun temurun sejak lama di Kabupaten Pidie, khususnya di kawasan Kecamatan Indrajaya, Delima, dan Mila.