Internasional

Seorang Ibu Muslim Inggris Bersyukur, Melahirkan Bayi Dengan Selamat, Walau Dirinya Koma

Seorang wanita muslim Inggris sangat bersyukur karena dapat melahirkan dengan bayi, walaupun dirinya dalam keadaan koma.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Marriam Ahmad (27) mengangkat bayinya seusai melahirkan dengan selamat, walau dirinya koma akibat Covi-19 di kota Newport, Wales, Inggris. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON -  Seorang wanita muslim Inggris sangat bersyukur karena dapat melahirkan dengan bayi, walaupun dirinya dalam keadaan koma.

Dilaporkan, melahirkan bayi setelah koma karena komplikasi Covid-19, digambarkan sebagai sebuah "keajaiban."

Marriam Ahmad (27) dari kota Newport, Wales, Inggris pergi ke rumah sakit pada Januari 2021 setelah dinyatakan Terinfeksi Covid-19.

Marriam yang saat itu sedang hamil 29 minggu dan mengidap asma tak menyangka akan lama di rumah sakit, namun kondisinya memburuk dengan cepat.

"Tiba-tiba, masker oksigen saya berada pada pengaturan yang jauh lebih tinggi - saya tidak bisa mendengar dengan baik," katanya kepada BBC, Senin (10/5/2021).

“Itu sangat saakit dan saya meminta seseorang membasuh wajah saya, merawat saya karena saya sangat lemah," ujarnya.

Baca juga: Masjidil Haram Didisinfektan 70.000 Liter Setiap Hari, Mencegah Jamaah Terinfeksi Covid-19

Ketika kondisinya memburuk, dia diberitahu bayinya harus dilahirkan secara prematur melalui operasi caesar.
Beberapa jam kemudian, keputusan dibuat saat dirinya masih koma.

Dia diperingatkan bayinya mungkin tidak cukup kuat untuk bertahan hidup, dan dia mungkin tidak akan bangun dari koma.

“Itu terjadi begitu cepat, hanya dalam waktu lima menit," katanya.

"mereka mengatakan kepada saya 'Anda akan menggunakan ventilator, Anda menjalani operasi caesar, bayinya akan keluar, Anda akan pingsan, Anda mungkin tidak berhasil. Ucapkan selamat tinggal,” ungkap Marriam.

“Saya memeluk orang tua saya dan saya menangis," tambahnya.

"Itu hanya seperti panggilan telepon dua menit, ibuku 'apa yang kamu bicarakan?' tanyanya.

"Saya kesepian dan saya takut, saya bahkan tidak berbicara dengan suami atau putra saya," urainya.

Suaminya, yang merawat anak laki-laki mereka yang berusia 1 tahun, Yusuf, dipanggil oleh dokter untuk menginformasikan perkembangannya.

Bayi mereka lahir pada 18 Januari 2021 dengan berat hanya 1,17 kg.

Ajaibnya, Mariam terbangun dari komanya secara alami kurang dari sehari kemudian.

Tetapi tidak dapat melihat bayinya karena kondisi dan pembatasan Covid-19.

Selama beberapa hari berikutnya, perawat membawa foto dan video bayinya kepada Marriam.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi dan saya terbangun," katanya.

"Jelas saya bisa melihat tidak ada apa-apa lagi di perut saya dan saya sangat kesakitan, ujarnya.

Baca juga: 24 Jam Terakhir, 40 Orang Terinfeksi Covid-19 di Aceh, 101 Lainnya Dilaporkan Sembuh

Dia menambahkan anggota staf sangat memperhatikan kesehatan bayinya.

Marriam dan suaminya memutuskan untuk menamai putri mereka Khadijah.

"Dalam keyakinan Islam, Khadijah adalah wanita yang sangat kuat dan mandiri," ungkapnya.

“Dari sudut pandang saya, Khadijah saya sangat kuat,: ujar sang suami.

Dia tidak memiliki masalah, untuk seseorang yang prematur pada usia 29 minggu.

"Mereka memberi tahu saya semua komplikasi, tetapi dia tidak punya semua itu dan itu adalah keajaiban," tambahnya.

Khadijah menghabiskan delapan minggu di unit perawatan intensif neonatal sebelum dia diizinkan pulang.

Setelah tiga setengah bulan, beratnya hampir 4 kg.

Baca juga: Raja Salman Doakan Perdana Menteri Pakistan Cepat Sembuh, Terinfeksi Covid-19 Usai Vaksinasi

“Saya sangat bersyukur, dia masih hidup dan saya juga masih hidup,” kata Marriam.

“Meskipun itu adalah pengalaman yang mengerikan dan traumatis, saya justru mendapati diri saya lebih bersyukur untuk hal-hal kecil," jelasnya.

"Saya hanya menghabiskan waktu bersama keluarga,” tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved