Internasional

Seruan Lockdown Nasional di India Terus Bergema, PM Narendra Modi Terus Mendapat Tekanan

Seruan untuk memberlakukan penguncian nasional terus bergema di seluruh India. Seiring kasus baru virus Corona dan kematian mendekati rekor tertinggi

Editor: M Nur Pakar
Tribunnews.com
Perdana Menteri India Narendra Modi 

Pada Minggu (9/5/2021), penasihat virus korona Gedung Putih Dr.Anthony Fauci mengatakan telah memberi tahu pihak berwenang India bahwa mereka perlu ditutup.

"Anda harus ditutup," kata Fauci di acara televisi "Minggu Ini" ABC.

Baca juga: Ini Masker Pembunuh Virus Corona Diciptakan Siswi di India, Begini Cara Kerjanya

“Saya yakin beberapa negara bagian India telah melakukan itu, tetapi Anda perlu memutus rantai penularan dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan penutupan," katanya.

Indian Medical Association (IMA) juga menyerukan penguncian lengkap, terencana, dan diumumkan sebelumnya.

New Delhi, ibu kota, memasuki minggu keempat penguncian, dengan pembatasan yang lebih kera.

Seperti penutupan jaringan kereta pinggiran kota, sementara penduduk bergegas mencari tempat tidur rumah sakit yang langka dan persediaan oksigen.

"Ini bukan waktunya untuk bersikap lunak," kata Menteri Utama New Delhi Arvind Kejriwal.

"Fase ini sangat sulit, gelombang ini sangat berbahaya, begitu banyak orang yang sekarat ... prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

Negara bagian utara Uttarakhand mengatakan akan memberlakukan jam malam dari Selasa (11/5/2021) hingga 18 Mei 2021.

Hanya beberapa hari setelah pertemuan keagamaan massal yang diadakan di negara bagian itu menjadi acara penyebaran virus yang super.

Toko-toko yang menjual buah-buahan, sayuran, dan produk susu akan tetap buka selama beberapa jam di pagi hari.

Sebaliknya, mal, gym, teater, bar, dan toko minuman keras termasuk di antara perusahaan yang akan ditutup, kata pemerintah.

Penyelenggara turnamen kriket Indian Premier League (IPL) yang populer mengakui sisa pertandingan harus dimainkan di luar negeri setelah menangguhkan kontes karena virus bulan ini.

Dukungan global, dalam bentuk tabung oksigen dan konsentrator, ventilator dan peralatan medis lainnya, telah mengalir masuk.

Pada Senin (10/5/2021), perusahaan AS Eli Lilly and Co. mengatakan telah menandatangani kesepakatan lisensi dengan pembuat obat India.

Baca juga: Menyedihkan Pasien Covid-19 di India Dirawat di Bawah Pohon, Fasilitas Medis tak Bisa Diakses

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved