Breaking News

Internasional

Mesir Mencoba Menjadi Penengah, Hamas dan Israel Harus Sepakati Gencatan Senjata

Pemerintah Mesir, Selasa (11/5/2021) mengkonfirmasi akan mencoba menengahi gencatan senjata, antara kelompok Hamas dan Israel.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Pasukan Israel menahan ekstremis di Jerusalem, Senin (11/5/2021). 

SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Pemerintah Mesir, Selasa (11/5/2021) mengkonfirmasi akan mencoba menengahi gencatan senjata, antara kelompok Hamas dan Israel.

Tetapi pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan tindakan Israel di Jerusalem telah memperumit upaya tersebut.

Seorang pejabat keamanan Palestina, juga berbicara dengan syarat anonim, mengkonfirmasi upaya gencatan senjata, seperti dilansir AFP.

Israel dan Hamas, sebuah kelompok militan Islam yang mencari kehancuran Israel, telah berperang tiga kali.

Banyak pertempuran kecil sejak Hamas menguasai Gaza pada tahun 2007.

Putaran pertempuran baru-baru ini biasanya berakhir setelah beberapa perang. hari, sering dibantu oleh mediasi di belakang layar oleh Qatar, Mesir, dan lainnya.

Baca juga: VIDEO - Tiga Warga Palestina Gugur oleh Serangan Brutal Israel ke Gaza

Tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (115/2021) memperingatkan pertempuran dapat berlanjut untuk beberapa waktu.

Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara militer Israel, mengatakan militer masih tahap awal dalam menanggapi dari Jalur Gaza.

Israel melakukan lusinan serangan udara, termasuk dua serangan yang menargetkan gedung-gedung tinggi tempat para militan diyakini bersembunyi.

Pada tengah hari, serangan udara menghantam sebuah gedung apartemen di pusat Kota Gaza.

Media lokal mengatakan sejumlah militan tewas.

Tetapi kekuatan ledakan itu membuat warga yang ketakutan, termasuk wanita dan anak-anak yang bertelanjang kaki, berlarian ke jalan.

Baca juga: Inggris Kutuk Serangan Roket Hamas ke Israel, Gempuran ke Jalur Gaza Tak Digubris

Serangan udara sebelumnya menghantam gedung tinggi di tempat lain di Kota Gaza ketika orang-orang melakukan shalat subuh, kata penduduk.

Pejabat kesehatan mengatakan dua pria dan seorang wanita tewas. Anak laki-laki perempuan berusia 19 tahun yang cacat itu termasuk di antara yang tewas, kata warga.

Ashraf Al-Kidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan total 26 orang, termasuk sembilan anak dan wanita itu, tewas dan 122 orang luka-luka.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved