Airlangga Hartarto Apresiasi Masyarakat yang Menahan Diri Tidak Mudik, Layak Disebut Pahlawan
Airlangga Hartarto menyebut masyarakat yang bersedia tidak mudik layak disebut pahlawan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Airlangga Hartarto menyebut masyarakat yang bersedia tidak mudik layak disebut pahlawan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengapresiasi masyarakat yang menaati imbauan pemerintah agar tidak mudik Idul Fitri 1442 Hijriah ini.
Airlangga Hartarto menyebut masyarakat yang bersedia tidak mudik layak disebut pahlawan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Sebab, apa yang mereka lakukan bisa menyelamatkan banyak orang, terutama keluarga mereka sendiri.
"Terima kasih kepada masyarakat yang menahan diri untuk tidak mudik. Meskipun keinginan sangat besar. Anda semua adalah pahlawan dalam memerangi Covid-19 hari ini,” tutur Airlangga, Kamis (13/5/2021).
Bertepatan di hari lebaran, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI ini juga mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah kepada seluruh umat muslim di Indonesia.
Airlangga Hartarto mengatakan, tahun ini menjadi tahun kedua masyarakat Indonesia terpaksa harus berlebaran dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Jalin Silahturrahmi Bersama Prajurit, Dandim Aceh Utara Gelar Halal bi Halal Secara Virtual
Baca juga: Lebaran, Gubernur Nova Iriansyah Kembali Kunjungi RS Rujukan Covid-19 di Banda Aceh
Baca juga: Mahasiswa Unimal Lhokseumawe Protes Penonaktifan 75 Pegawai KPK
Sebab, Indonesia dan sebagian besar negara di dunia masih memerangi dampak pandemi Covid-19.
Airlangga berharap kenaikan kasus positif Covid-19 setelah Lebaran tahun lalu tidak terulang pada momen lebaran kali ini.
Ia kembali mengingatkan, libur Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020 membuat kenaikan kasus Covid-19 besar dalam rentang dua pekan setelahnya atau awal hingga akhir Juni.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, setelah lebaran ketika itu terjadi peningkatan kasus sekitar 70-90 persen dibanding sebelum Lebaran.
“Saat itu, sebelum libur lebaran, kasus harian hanya di angka 600, kemudian naik di atas seribu setiap harinya.
Kenaikan kasus ini menunjukkan positivity rate saat itu di angka 12 persen,” ujar Airlangga.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, Satgas Penanganan Covid-19 tidak ingin kenaikan kasus setelah libur Lebaran meningkat seperti tahun lalu.
Hal itulah yang membuat tahun ini pemerintah lebih tegas untuk melarang masyarakat mudik Lebaran.