Berita Lhokseumawe
Khutbah Idul Fitri di Islamic Center Lhokseumawe: 3 Hal Penting Dalam Usaha Menjaga Kefitrahan
Sekitar pukul 07.30 WIB, shalat Ied Idul Futri dimulai. Bertindak sebagai imam, Tgk Faisal Amsa S Sos dari LPTQ Kota Lhokseumawe.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah: 186)
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Hadirin sidang jama’ah ‘idul fithri yang dimuliakan Allah SWT.
Kini tibalah kita pada 1 Syawal 1442 H, seiring gema takbir, tahlil dan tahmid, maka orang-orang yang telah berpuasa di bulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan, mereka pantas merayakan hari kemenangan, merayakan hari dimana kita bagaikan dilahirkan kembali dalam keadaan fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibu kandungnya.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah].
Kembalinya insan ini ke dalam keadaan fitrah adalah disebabkan ganjaran pahala yg berlipat ganda atas segala amal baik yang dilakukan selama bulan suci ramadhan, serta dihapusnya segala dosa atas taubat dan istighfar serta do’a-do’a yang telah dipanjatkan dengan penuh pengharapan. Oleh sebab itu diperlukan usaha, baik secara personal maupun secara kolektif, agar kefitrahan ini dapat dipertahankan sepanjang hayat sampai maut menjemput kita.
Sebelum mata pejam, sebelum lidah kelu, hindari perbuatan untuk dunia melulu.
Disuatu masa nanti, kita pasti akan pergi tinggalkan dunia ini, untuk menghadap illahi.
Hidup ini pasti kelak akan berakhir, kita harus berhati-hati, jangan sampai tergrlincir.
Selagi ada waktu, pintu masih terbuka, kejarlah dunia itu, tapi khirat jangan lupa
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Hadirin sidang jama’ah ‘idul fitri yang disayangi Allah SWT.
Dibutuhkan usaha yang serius, baik secara personal maupun kolektif, secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dalam usaha menyelamatkan dan mempertahankan kefitrahan yang telah digapai oleh setiap insan.
Untuk itu ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dan diusahakan oleh setiap pribadi, para orang tua dan orang-orang yang telah dituakan, pemerintah dan seluruh masyarakat, yaitu:
1. Menjaga Makanan dan Minuman yang Halal lagi Baik.
Dalam usaha menjaga kefitrahan maka sangatlah penting kita perhatikan bahwa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman baik yang kita makan sendiri dan juga yang kita berikan untuk keluarga dan anak-anak kita haruslah senantiasa makanan dan minuman yang halal lagi baik. Tiga kehalalan harus senantiasa terjaga, yaitu halal zatnya, halal cara memperolehnya dan juga halal cara kita meracik atau memproduksinya.
Firman Allah SWT :
وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ