Berita Lhokseumawe
Khutbah Idul Fitri di Islamic Center Lhokseumawe: 3 Hal Penting Dalam Usaha Menjaga Kefitrahan
Sekitar pukul 07.30 WIB, shalat Ied Idul Futri dimulai. Bertindak sebagai imam, Tgk Faisal Amsa S Sos dari LPTQ Kota Lhokseumawe.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
Artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Q.S. Al-Maidah 88)
Hadirin yang berbahagia,
Di sinilah fungsi puasa yang telah kita jalankan selama bulan suci ramadhan memainkan perannya, dimana kita harus mampu bersabar dan menahan diri dari mengkonsumsi sesuatu yang diharamkan. Oleh sebab itu dibutuhkan usaha bersama kita dalam memerangi peredaran makanan dan minuman yang haram seperti narkoba, minuman keras dan lain-lain yang sangat meresahkan dan mengkhawatirkan terhadap masyarakat dan generasi muda kita. Setiap jiwa yang diberi makanan dan minuman yang haram bagaikan tanaman yg disiram dengan air beracun, kalaupun hidup maka ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau.
Marilah bersama kita nyatakan perang terhadap narkoba dan minuman keras, sekecil apapun andil kita, kita harus menjadi bagian dari barisan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.
Hadirin yang berbahagia,
Dalam mengkonsumsi makanan, disamping kita harus menjaga kehalalan maka dibutuhkan pula usaha menjaga kethayyiban. Tidak semua makanan yang halal lalu baik untuk kita konsumsi. Pada tingkatan tertentu mungkin saja gula, garam, dan lain-lain sebagainya tidak baik untuk dikonsumsi oleh orang-orang tertentu, maka bersabarlah kita untuk tidak mengkonsumsinya terlalu banyak, karena akan mengakibatkan terganggunya kesehatan kita sendiri.
Firman Allah SWT :
۟ ٱلْمُسْرِفِينَ يُحِبُّ لَا إِنَّهُۥ تُسْرِفُوٓا۟ وَلَا وَٱشْرَبُوا۟ وَكُلُوا …
Artinya: Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan, sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang berlebihan.
كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِلَةً مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ اَنَّ السَّمَ فِى الدَّسَمِ
betapa banyak sesuatu yang lezat namun mematikan, tidak banyak yang mengetahui sesunngguhnya dalam makanan lezat ada racun tersemnunyi
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
2. Yang perlu kita perhatikan dalam usaha menjaga kefitrahan adalah Pendidikan yang Islami.
Pendidikan bagi generasi islam harus sudah dimulai sejak bayi dalam kandungan, bahkan sejak seseorang memilih jodohnya. Memberikan pendidikan yang baik merupakan usaha dalam mempertahankan kefitrahan manusia. Karena sesungguhnya manusia itu dilahirkan memang dalam keadaan fitrah. Allah SWT sendiri telah memberikan dasar pendidikan kepada manusia ketika masih di alam arwah. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا
"Dan ingatlah ketika tuhanmu mengeluarkan dari sulbi tulang belakang anak cucu Adam keturunan mereka lalu mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman "Bukankah Aku ini tuhanmu..? mereka menjawab betul engkau Tuhan kami kami bersaksi...." (Q.S. Al-A’raf 172)
Itulah sebabnya Nabi mengatakan :
كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه