Berita Lhokseumawe

Khutbah Idul Fitri di Islamic Center Lhokseumawe: 3 Hal Penting Dalam Usaha Menjaga Kefitrahan

Sekitar pukul 07.30 WIB, shalat Ied Idul Futri dimulai. Bertindak sebagai imam, Tgk Faisal Amsa S Sos dari LPTQ Kota Lhokseumawe.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Tgk Syauqi A Majid SAg selaku dai Kota Banda Aceh dan juga selaku Sekretaris Umum Ipqah Aceh, saat memberi khutbah di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, Kamis (13/5/2021). 

Setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan fithrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi, menjadikannya nasrani atau menjadikannya majusi.

Dibutuhkan usaha dari para orangtua, masyarakat dan juga pemerintah untuk dapat mendidik generasi penerus sesuai dengan tuntunan Islam agar kefitrahan manusia ini tetap bisa dipertahankan sampai akhir hayat. Memberikan pendidikan yang salah maka akan menjadi penyesalan di dunia dan di akhirat kelak.

Orangtua juga harus mampu mentransfer ilmu dan skill yang dimilikinya kepada anak-anaknya, sehingga nantinya bisa survive dalam menjalani kehidupan ini, karena kita tidak tahu nasib seseorang di masa yang akan datang.

Sangatlah naïf jika anak seorang petani tapi tidak bisa bertani, anak seorang nelayan tapi tidak bisa melaut, anak seorang montir tapi tidak bisa perbengkelan demikian pula dengan profesi-profesi lainnya. Jangan pernah gengsi menekuni suatu pekerjaan asalkan halal.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

Hadirin sidang jama;ah ‘idul fithri yang dirahmati Allah,

3. Menjaga Pergaulan yang Islami.

Pergaulan yang tidak melanggar syari’at Islam. Pergaulan yang mengindahkan norma-norma dan nilai-nilai kepantasan di dalam masyarakat.

Maka bergaullah dengan orang-orang shaleh lagi baik dan hidarilah bergaul dengan orang-orang yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kehancuran dan penyesalan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda,

"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk, bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak sedap.” (HR. Imam Bukhari).

Hadis di atas bukan bermakna menyinggung suatu profesi. Akan tetapi hadis di atas hanyalah perumpamaan bahwa lingkungan pergaulan seseorang bisa mempengaruhi kehidupannya.

Oleh sebab itu, jagalah diri kita, keluarga dan anak-anak kita dari pergaulan yang melanggar norma, tata karma dan syari’at Islam.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً
“Wahai orang-orang yang beriman, lindungilah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka” (Q,S. At-Tahrim ayat 6).

Hadirin yang berbahagia,
Kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan teknologi di era milenial ini.

Karena teknologi itu ibarat pisau yang bisa bermanfaat tapi juga bisa mendatangkan mudharat ketika salah mempergunakannya.

Di zaman yg serba global ini kemajuan teknologi juga dapat menjerumuskan kita kepada tindakan-tindakan yang dapat menghancurkan kefitrahan manusia itu sendiri, maka sangatlah dibutuhkan filter agar kita dapat menyaring mana yang pantas dan mana yang tidak boleh kita lakukan.

Filter itu akan berjalan dengan baik ketika setiap orang memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengamalkan agama Islam ini dengan kaffah sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh nafsu dan rayuan syaithan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya, “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan. Sungguh, syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (Surat Al-Baqarah ayat 208).

Sidang Jama’ah ‘Idul Fithri yang dimuliakan Allah SWT.

Demikianlah tiga hal penting dalam Usaha Menjaga Kefitrahan Manusia telah kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat adanya bagi yang kami yang menyampaikan dan juga bagi sidang jama’ah sekalian.

Marilah kita berlebaran dan bersilatarrrahmi dengan senantiasa menjaga kefitrahan yang telah kita gapai.

Janganlah kita merusak dan menghancurkan kembali apa yang telah kita bangun dan kita usahakan selama bulan suci Ramadhan.

SELAMAT HARI RAYA ‘IDUL FITHRI 1442 H, mohon maaf lahir dan batin.
تقبل الله منكم , والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved