Berita Lhokseumawe

Khutbah Idul Fitri di Islamic Center Lhokseumawe: 3 Hal Penting Dalam Usaha Menjaga Kefitrahan

Sekitar pukul 07.30 WIB, shalat Ied Idul Futri dimulai. Bertindak sebagai imam, Tgk Faisal Amsa S Sos dari LPTQ Kota Lhokseumawe.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Tgk Syauqi A Majid SAg selaku dai Kota Banda Aceh dan juga selaku Sekretaris Umum Ipqah Aceh, saat memberi khutbah di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, Kamis (13/5/2021). 

Sekitar pukul 07.30 WIB, shalat Ied Idul Futri dimulai. Bertindak sebagai imam, Tgk Faisal Amsa S Sos dari LPTQ Kota Lhokseumawe.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe memusatkan Shalat Ied Idul Fitri tahun ini di Masjid Agung Islamic Center, Kamis (13/5/2021) pagi.

Pantauan Serambinews.com, sekitar pukul 06.30 WIb, para jamaah mulai berdatangan ke Masjid kebanggaan masyarakat Kota Lhokseumawe tersebut untuk mengikuti shalat Ied Idul Fitri.

Sekitar pukul 07.30 WIB, shalat Ied Idul Futri dimulai. Bertindak sebagai imam, Tgk Faisal Amsa S Sos dari LPTQ Kota Lhokseumawe.

Setelah tu, dilanjutkan khutbah. Bertindak sebagai khatib Tgk Syauqi A Majid SAg selaku dai Kota Banda Aceh dan juga selaku Sekretaris Umum Ipqah Aceh.

Diawali Tbk Syauqi membacakan Khutbah 1 dan Khutbah Kedua.

Baca juga: Kumpulan 70 Ucapan Selamat Idul Fitri 2021 Bahasa Inggris & Indonesia, Cocok untuk Bikin Status

Baca juga: Kisah Sedih Seorang Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri yang Membuat Rasulullah SAW Terenyuh

Baca juga: Mahathir Mohamad Langgar SOP Covid-19, Minta Maaf dan Bersedia Jalani Hukuman

Setelah iti baru memasuki materi khutubah drngan judul "Usaha Menjaga Kefitrahan Manusia".

Berikut kutipan lengkap khutbah yang diperoleh Serambinews.com dari Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Lhokseumawe, Tgk Misean Fuadi MAP :

Khuthbah I
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ, اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ, اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ,
الحمدلله الذي نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيئات اعمالنا, من يهدالله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له, اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمد عبده ورسوله لانبي بعده, اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين, امابعد فياعبدالله اوصيكم واياي بتقوالله فقد فاز المتقون, اتقواالله حق تقاته ولاتموتن الا وانتم مسلمون, وقال الله تعالى فى القران الكريم, اعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم, شَهْرُ رَمَضانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواالْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوااللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ. صدق الله العظيم . بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَذِكْرِ اْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khuthbah 2
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ, اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ, اَللهُ اَكْبَرُ,
الحمدلله, لااله الاالله وحده, صدق وعده, ونصر عبده, واعزجنده وهزم الاحزاب وحده, اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمد عبده ورسوله لانبي بعده, اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين, امابعد فياعبدالله اوصيكم واياي بتقوالله فقد فاز المتقون, اتقواالله حق تقاته ولاتموتن الا وانتم مسلمون, وقال الله تعالى فى القران الكريم, اعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم, وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ, إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُواتَسْلِيمًا, اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات برحمتك ياارحم الرحيم, اللهم انا نسئلك ايمانا دائما ويقينا صادقا وقلبا خاشعا ولسانا ذاكرا وعلما نافعا ورزقا واسعا وشفاء من كل داء وسقم ياارحم الراحمين, اللهم ادفع عناالغلاء والبلاء والوباء والفحشاء والمنكر والسيوف المختلفة والشدائد والمحان ماظهر منها ومابطن من بلدنا هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة انك على كل شيء قدير, ربنا اتنا فىالدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار, عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ .
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji beserta syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah menkdirkan kita menjadi salah satu makhluknya yang bernama insan atau manusia, yang merupakan makhluk terbaik ciptaanNya, bahkan menjadi makhlukNya yang paling mulia bila kita mampu memaksimalkan potensi diri berupa pendengaran, penglihatan dan perasaan hati untuk senantiasa bertaqwa kepadaNya.

Shalawat beriring salam senantiasa pula kita sanjung sajikan ke haribaan Nabi Besar Muhammad SAW dengan shalawat yang tulus dari lubuk hati kita yang paling dalam sebagai ungkapan terimakasih atas pengajaran dan dakwahnya yang telah disampaikan kepada kita semua dengan sebuah harapan semoga di hari akhirat kelak kita termasuk ke dalam golongan orang yang diakui sebagai umatnya serta mendapatkan syafaatnya.

Salam penghormatan saya sampaikan kepada seluruh para ‘alim ulama dan umara serta seluruh hadirin dan hadirat sidah jama’ah ‘idul fitri yang dikasihi Allah SWT.

Sebulan penuh kita telah melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan. Kita menghidupkan siang dan malamnya dengan berbagai macam ibadah yang mulia, Kita bersedekah, kita shalat tarawih, kita bertadarus Al-Qur’an, kita berzikir, bertasbih, bertahlil, bertahmid, beristighfar serta berdo’a memohon keampunan atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang telah kita perbuat. Terbersit suatu pengharapan semoga semua amal baik yang telah kita kerjakan diterima oleh Allah SWT. Demikan juga semua do’a yang telah kita penjatkan diijabah oleh Yang Maha Kuasa.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah: 186)

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

Hadirin sidang jama’ah ‘idul fithri yang dimuliakan Allah SWT.

Kini tibalah kita pada 1 Syawal 1442 H, seiring gema takbir, tahlil dan tahmid, maka orang-orang yang telah berpuasa di bulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan, mereka pantas merayakan hari kemenangan, merayakan hari dimana kita bagaikan dilahirkan kembali dalam keadaan fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibu kandungnya.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah].

Kembalinya insan ini ke dalam keadaan fitrah adalah disebabkan ganjaran pahala yg berlipat ganda atas segala amal baik yang dilakukan selama bulan suci ramadhan, serta dihapusnya segala dosa atas taubat dan istighfar serta do’a-do’a yang telah dipanjatkan dengan penuh pengharapan. Oleh sebab itu diperlukan usaha, baik secara personal maupun secara kolektif, agar kefitrahan ini dapat dipertahankan sepanjang hayat sampai maut menjemput kita.

Sebelum mata pejam, sebelum lidah kelu, hindari perbuatan untuk dunia melulu.
Disuatu masa nanti, kita pasti akan pergi tinggalkan dunia ini, untuk menghadap illahi.
Hidup ini pasti kelak akan berakhir, kita harus berhati-hati, jangan sampai tergrlincir.
Selagi ada waktu, pintu masih terbuka, kejarlah dunia itu, tapi khirat jangan lupa

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

Hadirin sidang jama’ah ‘idul fitri yang disayangi Allah SWT.

Dibutuhkan usaha yang serius, baik secara personal maupun kolektif, secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dalam usaha menyelamatkan dan mempertahankan kefitrahan yang telah digapai oleh setiap insan.

Untuk itu ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dan diusahakan oleh setiap pribadi, para orang tua dan orang-orang yang telah dituakan, pemerintah dan seluruh masyarakat, yaitu:

1. Menjaga Makanan dan Minuman yang Halal lagi Baik.

Dalam usaha menjaga kefitrahan maka sangatlah penting kita perhatikan bahwa dalam mengkonsumsi makanan dan minuman baik yang kita makan sendiri dan juga yang kita berikan untuk keluarga dan anak-anak kita haruslah senantiasa makanan dan minuman yang halal lagi baik. Tiga kehalalan harus senantiasa terjaga, yaitu halal zatnya, halal cara memperolehnya dan juga halal cara kita meracik atau memproduksinya.

Firman Allah SWT :
وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ

Artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Q.S. Al-Maidah 88)

Hadirin yang berbahagia,

Di sinilah fungsi puasa yang telah kita jalankan selama bulan suci ramadhan memainkan perannya, dimana kita harus mampu bersabar dan menahan diri dari mengkonsumsi sesuatu yang diharamkan. Oleh sebab itu dibutuhkan usaha bersama kita dalam memerangi peredaran makanan dan minuman yang haram seperti narkoba, minuman keras dan lain-lain yang sangat meresahkan dan mengkhawatirkan terhadap masyarakat dan generasi muda kita. Setiap jiwa yang diberi makanan dan minuman yang haram bagaikan tanaman yg disiram dengan air beracun, kalaupun hidup maka ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau.

Marilah bersama kita nyatakan perang terhadap narkoba dan minuman keras, sekecil apapun andil kita, kita harus menjadi bagian dari barisan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.

Hadirin yang berbahagia,
Dalam mengkonsumsi makanan, disamping kita harus menjaga kehalalan maka dibutuhkan pula usaha menjaga kethayyiban. Tidak semua makanan yang halal lalu baik untuk kita konsumsi. Pada tingkatan tertentu mungkin saja gula, garam, dan lain-lain sebagainya tidak baik untuk dikonsumsi oleh orang-orang tertentu, maka bersabarlah kita untuk tidak mengkonsumsinya terlalu banyak, karena akan mengakibatkan terganggunya kesehatan kita sendiri.

Firman Allah SWT :
۟ ٱلْمُسْرِفِينَ يُحِبُّ لَا إِنَّهُۥ تُسْرِفُوٓا۟ وَلَا وَٱشْرَبُوا۟ وَكُلُوا …

Artinya: Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan, sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang berlebihan.

كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِلَةً مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ اَنَّ السَّمَ فِى الدَّسَمِ

betapa banyak sesuatu yang lezat namun mematikan, tidak banyak yang mengetahui sesunngguhnya dalam makanan lezat ada racun tersemnunyi

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

2. Yang perlu kita perhatikan dalam usaha menjaga kefitrahan adalah Pendidikan yang Islami.

Pendidikan bagi generasi islam harus sudah dimulai sejak bayi dalam kandungan, bahkan sejak seseorang memilih jodohnya. Memberikan pendidikan yang baik merupakan usaha dalam mempertahankan kefitrahan manusia. Karena sesungguhnya manusia itu dilahirkan memang dalam keadaan fitrah. Allah SWT sendiri telah memberikan dasar pendidikan kepada manusia ketika masih di alam arwah. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا

"Dan ingatlah ketika tuhanmu mengeluarkan dari sulbi tulang belakang anak cucu Adam keturunan mereka lalu mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman "Bukankah Aku ini tuhanmu..? mereka menjawab betul engkau Tuhan kami kami bersaksi...." (Q.S. Al-A’raf 172)

Itulah sebabnya Nabi mengatakan :

كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه

Setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan fithrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi, menjadikannya nasrani atau menjadikannya majusi.

Dibutuhkan usaha dari para orangtua, masyarakat dan juga pemerintah untuk dapat mendidik generasi penerus sesuai dengan tuntunan Islam agar kefitrahan manusia ini tetap bisa dipertahankan sampai akhir hayat. Memberikan pendidikan yang salah maka akan menjadi penyesalan di dunia dan di akhirat kelak.

Orangtua juga harus mampu mentransfer ilmu dan skill yang dimilikinya kepada anak-anaknya, sehingga nantinya bisa survive dalam menjalani kehidupan ini, karena kita tidak tahu nasib seseorang di masa yang akan datang.

Sangatlah naïf jika anak seorang petani tapi tidak bisa bertani, anak seorang nelayan tapi tidak bisa melaut, anak seorang montir tapi tidak bisa perbengkelan demikian pula dengan profesi-profesi lainnya. Jangan pernah gengsi menekuni suatu pekerjaan asalkan halal.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

Hadirin sidang jama;ah ‘idul fithri yang dirahmati Allah,

3. Menjaga Pergaulan yang Islami.

Pergaulan yang tidak melanggar syari’at Islam. Pergaulan yang mengindahkan norma-norma dan nilai-nilai kepantasan di dalam masyarakat.

Maka bergaullah dengan orang-orang shaleh lagi baik dan hidarilah bergaul dengan orang-orang yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kehancuran dan penyesalan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda,

"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk, bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak sedap.” (HR. Imam Bukhari).

Hadis di atas bukan bermakna menyinggung suatu profesi. Akan tetapi hadis di atas hanyalah perumpamaan bahwa lingkungan pergaulan seseorang bisa mempengaruhi kehidupannya.

Oleh sebab itu, jagalah diri kita, keluarga dan anak-anak kita dari pergaulan yang melanggar norma, tata karma dan syari’at Islam.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً
“Wahai orang-orang yang beriman, lindungilah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka” (Q,S. At-Tahrim ayat 6).

Hadirin yang berbahagia,
Kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan teknologi di era milenial ini.

Karena teknologi itu ibarat pisau yang bisa bermanfaat tapi juga bisa mendatangkan mudharat ketika salah mempergunakannya.

Di zaman yg serba global ini kemajuan teknologi juga dapat menjerumuskan kita kepada tindakan-tindakan yang dapat menghancurkan kefitrahan manusia itu sendiri, maka sangatlah dibutuhkan filter agar kita dapat menyaring mana yang pantas dan mana yang tidak boleh kita lakukan.

Filter itu akan berjalan dengan baik ketika setiap orang memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengamalkan agama Islam ini dengan kaffah sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh nafsu dan rayuan syaithan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya, “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan. Sungguh, syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (Surat Al-Baqarah ayat 208).

Sidang Jama’ah ‘Idul Fithri yang dimuliakan Allah SWT.

Demikianlah tiga hal penting dalam Usaha Menjaga Kefitrahan Manusia telah kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat adanya bagi yang kami yang menyampaikan dan juga bagi sidang jama’ah sekalian.

Marilah kita berlebaran dan bersilatarrrahmi dengan senantiasa menjaga kefitrahan yang telah kita gapai.

Janganlah kita merusak dan menghancurkan kembali apa yang telah kita bangun dan kita usahakan selama bulan suci Ramadhan.

SELAMAT HARI RAYA ‘IDUL FITHRI 1442 H, mohon maaf lahir dan batin.
تقبل الله منكم , والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved