Idul Fitri 1442 H

Kisah Sedih Seorang Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri yang Membuat Rasulullah SAW Terenyuh

Ketika berjalan, Rasulullah SAW melihat anak-anak sedang bermain, kemudian Baginda menemukan seorang anak yang berdiri sambil menangis.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Qiswah Tour
Ilustrasi - Kisah Sedih Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri yang Membuat Rasulullah SAW Terenyuh 

SERAMBINEWS.COM – Kisah sedih seorang anak yatim di Hari Raya Idul Fitri yang membuat Rasulullah SAW terenyuh melihatnya.

Lebaran Idul Fitri merupakan hari fitrah yang penuh dengan kemenangan dan kebahagian bagi seluruh umat muslim.

Pada hari itu, semua orang menyambut dan merayakan lebaran dengan penuh suka cita.

Namun tidak semua orang menyambut lebaran dengan penuh kebahagian.

Ada dari mereka yang tak bisa merayakan lebaran tanpa seorang ibu atau ayah bahkan  bersama anggota keluarganya.

Ternyata, kisah ini pernah di alami oleh seorang anak yatim ketika zaman Rasulullah SAW dulu.

Baca juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 1442 Hijriah, Lengkap Ayat Alquran dan Terjemahannya

Baca juga: Kisah Pilu Tukang Becak, Rela Jual Becaknya dengan Harga Murah Demi Bayar Zakat & Beli Baju Lebaran

Melansir dari Al Munawwar, pada pagi hari 1 Syawal, Rasulullah SAW keluar dari rumah untuk melakanakan shalat Ied.

Ketika berjalan, Baginda melihat anak-anak sedang bermain, kemudian Baginda menemukan seorang anak yang berdiri sambil menangis.

Nabi bertanya: "Apa yang membuatmu menangis wahai anak?"

Anak tersebut tidak tahu yang bertanya itu adalah Nabi Muhammad SAW.

Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan sambil menangis ia bercerita kepada Nabi.

"Doakanlah Aku wahai Seseorang! Bapakku wafat dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW, ibuku lalu menikah dengan orang lain, mereka mengambil rumahku dan memakan hartaku. Jadilah Aku seperti yang engkau lihat, telanjang, kelaparan, sedih dan hina. Ketika tiba Hari Ied, Aku melihat teman sebayaku bermain, Aku jadi bertambah sedih, lalu Aku menangis." Ungkap anak tersebut.

Baca juga: Kisah Haru Anak Mudik Nyamar jadi Kurir: Ibunya Nangis Bahagia, Awalnya Ngaku Tak Pulang

Baca juga: Kisah Tragis Kahar Muzakkar, Tewas Ditembak Tentara Indonesia Tepat di Hari Raya Idul Fitri 1965

Baca juga: Kisah Agus Nyaris Batal Lamaran, Rombongannya Terjaring Larangan Mudik, Bersyukur Acara Lamaran Jadi

Setelah Rasulullah mendengar cerita itu, seketika hati-Nya diliputi kesedihan yang mendalam.

Kemudian, Nabi menawarkan, "Apakah kau mau Aku jadi Bapakmu, Aisyah jadi Ibumu, Fathimah jadi saudara perempuanmu, Ali jadi pamanmu, Hasan dan Husein menjadi saudara lelakimu?"

Mendengar jawaban itu, anak tersebut seketika berhenti menangis.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved