Berita Pidie
Pesan Khatib Salat Ied di Kemukiman Lhang Pidie, Hakikat Hari Raya Itu Apa Saja, Ini Ulasannya
Karenanya, di hari kemenangan Idul Fitri ini menjadi barometer atas segala amal yang dilakukan dapat menjadi mustajabah
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Karenanya, di hari kemenangan Idul Fitri ini menjadi barometer atas segala amal yang dilakukan dapat menjadi mustajabah
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pimpinan Dayah Sa'adatul Daraini Kota Sigli, Pidie, Tgk Muammar SHI menyampaikan pesan penting kepada ribuan jamaah Salat Idul Fitri 1442 H di Mashid Al-Qurban, Kemukiman Lhang, Pidie terhadap hakikat hari raya yang seutuhnya, Kamis (13/5/2021).
"Hakikat hari raya atau hari kemenangan yang kita gapai pada hari ini adalah semakin bertambahnya ketaatan kepada Allah SWT, terutama dalam menyahuti segala perintah-Nya," jelasnya.
Menurut dosen pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Ma'hadul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya, Al-Aziziyah, Samalanga, Bireun itu bahwa semakin taat seseorang hamba, maka menjadi sebuah jaminan bahwa amal yang telah dilakukan sebelumnya telah diterima okeh Allah SWT.
Karenanya, di hari kemenangan Idul Fitri ini menjadi barometer atas segala amal yang dilakukan dapat menjadi 'Mustajabah' atas berbagai amal ibadah baik secara vertikal maupun horizontal.
Baca juga: Aurel Hermansyah Ungkap Kesedihan, Istirahat Total Tak Salat Id hingga Terpaksa Lebaran di Rumah
Baca juga: Buntut Saling Balas Serangan Udara, Warga Sipil Israel Serang Penduduk Palestina, Ini Videonya
Baca juga: Dipercaya Bisa Mengusir Nasib Buruk, Bayi Umur 1 Tahun Dinikahkan dengan Anjing oleh Keluarganya
Pada hakikatnya, orang-orang saleh itu adalah ketika ia mampu memerankan haknya dengan Tuhan dan juga haknya dengan sesama manusia sebagai langkah dalam menyambung tali persaudaraan.
Maka dengan demikian hakikat hari raya pada sisi lain adalah mempertahankan iman kepada Allah lewat konsisten pada melakukan segala amal kebijakan tang melahirkan dampak bagi pribadi maupun sosial sekitarnya.
"Bagi insan yang solid atas keimanan tersebut ia dapat memberikan dampak besar terhadap keselamatan dalam melintasi pada hari pembalasan terutama saat melintasi Sirathal Mustaqim,"ujarnya.
Ditambahkan, Tgk Muammar, bagi orang yang diterima amalan ibadah puasa adalah menyertakan amalan puasa enam hari pada bulan Syawal.
Selain itu, hakikat lebaran juga dalam mengayomi kehidupan dengan penuh keberkahan dan kesuksesan adalah mengedepankan pengabdian kepada kedua orang tua sebagai keramat hidup yang senantiasa mengiringi segala aspek kehidupan dunia dan akhirat.
"Cintaikah kedua orang tua melebihi dari kita dan orang di sekeliling kita,"ungkapnya. (*)