Internasional
AS Prihatikan Kekerasan di Jalanan Jerusalem, Bentrokan Warga Palestina dan Israel Makin Tinggi
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyampaikan keprihatinan sangat dalam atas kekerasan jalanan di Jerusalem.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyampaikan keprihatinan sangat dalam atas kekerasan jalanan di Jerusalem.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis (13/5/2021).
Dia mengatakan Washington sangat prihatin tentang kekerasan di jalan-jalan Israel.
Departemen Luar Negeri AS mendesak warga untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Israel.
Beberapa maskapai penerbangan internasional - termasuk KLM, British Airways, Virgin, Lufthansa dan Iberia - membatalkan penerbangan di tengah serangan udara.
Di Israel, tujuh orang tewas sejak Senin, termasuk seorang anak berusia enam tahun, setelah sebuah roket menghantam sebuah rumah keluarga.
Baca juga: Pengamat Menilai Kebecian Iran ke Arab Saudi Semakin Tinggi
Militer Israel mengatakan telah mencapai sasaran di Gaza lebih dari 600 kali sementara 1.750 roket ditembakkan dari daerah kantong tersebut.
Ratusan roket dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
Tiga roket juga ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel, mendarat di Laut Mediterania, kata tentara Israel.
Sebuah sumber yang dekat dengan musuh bebuyutan Israel, Hizbullah, mengatakan kelompok Syiah Lebanon tidak memiliki hubungan dengan insiden tersebut.
Eskalasi militer dipicu oleh kerusuhan akhir pekan di kompleks masjid Al-Aqsa Jerusalem, yang dikeramatkan baik bagi Muslim maupun Yahudi.
Gangguan, di mana polisi anti huru hara berulang kali bentrok dengan warga Palestina.
Didorong oleh kemarahan atas penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.
Ketegangan yang melonjak memicu bentrokan di banyak kota campuran Israel tempat orang Yahudi tinggal bersama orang Arab, yang merupakan sekitar 20 persen dari populasi negara itu.
Baca juga: OKI Sebut Milisi Houthi Sebagai Penjahat Perang, Hujani Drone dan Rudal ke Arab Saudi Tanpa Henti
Hampir 1.000 polisi perbatasan dipanggil untuk memadamkan kekerasan, dan lebih dari 400 orang ditangkap.