Internasional
Turki Cabut Lockdown, Jam Malam dan Akhir Pekan Tetap Diberlakukan
Pemerintah Turki mencabut lockdown atau penguncian penuh mulai Minggu (16/5/2021). Kementerian Dalam Negeri Turki mengumumkan mencabut penguncian
SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Pemerintah Turki mencabut lockdown atau penguncian penuh mulai Minggu (16/5/2021).
Kementerian Dalam Negeri Turki mengumumkan mencabut penguncian penuh yang memerintahkan orang untuk tinggal di rumah beralih ke program yang tidak terlalu ketat.
Yakni, jam malam pada malam hari dan akhir pekan tetap diberlakukan.
Dalam arahan baru, kementerian menyebut langkah-langkah yang berlaku itu dari Senin (17/5/2021) hingga 1 Juni sebagai normalisasi bertahap, seperti dilansir AFP.
Pusat perbelanjaan akan dapat dibuka kembali.
Beberapa bisnis akan tetap tutup, termasuk gym dan kafe.
Baca juga: Pemimpin Mafia Turki Perang Kata-kata dengan Partai Berkuasa, AKP
Tetapi restoran akan dapat menawarkan take away selain pengiriman.
Prasekolah akan melanjutkan pendidikan perorangan tetapi kelas atas akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh.
Warga Turki dapat kembali ke tempat kerja.
Tetapi harus tinggal di rumah dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi pada hari kerja.
Termasuk sepanjang hari Sabtu dan Minggu, kecuali berbelanja ke pasar untuk membeli makanan.
Pegawai negeri akan terus bekerja dari jarak jauh atau dalam shift di kantor.
Turis asing dan pekerja dengan izin khusus dibebaskan dari aturan tersebut.
Warga lanjut usia yang belum divaksinasi di atas 65 tahun hanya akan diizinkan meninggalkan rumah antara pukul 10 pagi hingga 2 siang pada hari kerja.
Baca juga: Menlu Indonesia dan Turki Bahas Situasi Terkini di Palestina
Perjalanan antarkota selama jam malam harus mendapatkan izin.
Meskipun ada jam malam, ratusan penggemar sepak bola berada di Istanbul pada Sabtu (15/5/20210 malam untuk merayakan kemenangan Liga Super untuk Besiktas.
Infeksi baru dan kematian Covid-19 meledak setelah Turki mencabut sebagian besar pembatasan pada Maret 2021.
Mendorong pemerintah untuk melakukan penguncian penuh pada akhir April 2021.
Itu adalah tindakan paling ketat yang diambil pemerintah sejak awal pandemi, menyusul rekor kasus baru di atas 60.000 per hari.
Statistik Kementerian Kesehatan menunjukkan 11.472 kasus baru virus Corona dilaporkan Sabtu (15/5/2021) dan jumlah kematian yang dikonfirmasi secara keseluruhan 44.537 orang.
Baca juga: Turki Ingin Memulai Babak Baru dengan UE, Walau Jalan Terjal Masih Menghadang
Para ahli mengatakan kedua angka, seperti di banyak negara, kurang dihitung karena pengujian terbatas dan kasus yang terlewat.
Presiden Turki mengatakan pembatasan Covid-19 bertujuan mengurangi kasus baru hingga di bawah 5.000 per hari.
Sehingga industri pariwisata penting Turki tidak akan hancur selama musim panas kedua berturut-turut tahun ini.(*)