Berita Langsa
Wali Kota Langsa Serukan Qunut Nazilah di Setiap Shalat Fardhu, Doakan Muslim Palestina
jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza naik menjadi 198, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Senin.
Serangan Terhadap Media
Sementara itu, pengawas media internasional Reporters Without Borders (RSF) menyebut tindakan militer Israel yang sengaja menargetkan serangan terhadap media merupakan tindakan "kejahatan perang".
"Sengaja menargetkan outlet media merupakan kejahatan perang," kata Sekretaris Jenderal RSF Christophe Deloire dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Minggu.
“Dengan sengaja menghancurkan outlet media, Pasukan Pertahanan Israel tidak hanya menimbulkan kerusakan materi yang tidak dapat diterima pada operasi berita. Secara lebih luas, mereka juga menghalangi liputan media tentang konflik yang secara langsung mempengaruhi penduduk sipil. "
Baca juga: VIDEO Detik-detik Horor Israel Bom Kantor Al Jazeera dan AP di Gaza
Baca juga: Polisi Israel Serang Reporter Sky News Arabia, Insiden Pemuda Palestina Tabrak Polisi
RSF meminta kepala jaksa Mahkamah Internasional Fatou Bensouda untuk "memasukkan serangan udara Israel di lebih dari 20 media di Jalur Gaza dalam penyelidikannya."
"Kami meminta jaksa Pengadilan Kriminal Internasional untuk menentukan apakah serangan udara ini merupakan kejahatan perang," kata Deloire.
Pesawat tempur Israel menghancurkan menara Al-Jalaa pada hari Sabtu, yang memiliki kantor outlet berita termasuk Al Jazeera dan The Associated Press.
Setidaknya empat jurnalis Anadolu Agency yang meliput serangan Israel di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza juga menjadi sasaran pasukan Israel selama dua minggu terakhir.
Israel telah menggempur Jalur Gaza dalam serangan udara sejak 10 Mei, menewaskan sedikitnya 198 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Lebih dari 1.235 orang juga terluka.(*)