Internasional

Menlu AS Tegaskan Belum Ada Bukti Atas Klaim Israel, Kantor Berita AP di Jalur Gaza Menampung Hamas

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan belum melihat bukti yang mendukung klaim Israel sebagai alasan menyerang gedung Kantor Berita AP

Editor: M Nur Pakar
AFP
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken 

SERAMBINEWS.COM, KOPENHAGEN- Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan belum melihat bukti yang mendukung klaim Israel sebagai alasan menyerang gedung Kantor Berita AP dan lainnya

Israel mengkalim Hamas beroperasi di sebuah gedung Gaza yang menampung kantor The Associated Press (AP) dan outlet media lainnya.

Blinken menyatakan telah menekan Israel untuk memberikan bukti atas serangan udara pada Sabtu (15/5/2021) itu.

Blinken berbicara pada konferensi pers di Kopenhagen, Denmark pada Selasa (18/5/2021).

Sehari setelah editor utama The Associated Press (AP) menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan udara Israel yang menghancurkan gedung AP, Al-Jazeera dan media lainnya.

Dia mengatakan publik AS berhak mengetahui fakta sebenarnya.

Kantor Berita AP dan outlet media lainya rubuh diterjang rudal jet tempur Israel di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (15/5/2021).
Kantor Berita AP dan outlet media lainya rubuh diterjang rudal jet tempur Israel di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (15/5/2021). (AP)

Baca juga: Kantor Berita AP Tuntut Penyelidikan Pembumihangusan Kantornya di Jalur Gaza

Israel menghancurkan gedung The Associated Press dan Al Jazeera dengan mengklaim Hamas menggunakan bangunan itu untuk kantor intelijen militer.

Secara terpisah, pengawas media Reporters Without Borders meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki pemboman Israel atas bangunan yang menampung organisasi media sebagai kejahatan perang.

Sally Buzbee, editor eksekutif AP, mengatakan pemerintah Israel belum memberikan bukti yang jelas yang mendukung serangannya, yang meratakan menara al-Jalaa setinggi 12 lantai itu.

Militer Israel, yang memberi waktu sekitar satu jam untuk mengevakuasi wartawan AP dan penyewa lainnya, mengklaim Hamas menggunakan gedung itu untuk kantor intelijen militer dan pengembangan senjata.

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan Israel sedang mengumpulkan bukti untuk AS tetapi menolak untuk memberikannya dalam dua hari ke depan.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Horor Israel Bom Kantor Al Jazeera dan AP di Gaza

Blinken mengatakan secara pribadi belum melihat bukti Israel tentang Hamas yang beroperasi di gedung itu dan telah meminta pembenaran Israel atas serangan itu.

"Tak lama setelah serangan, kami meminta rincian tambahan terkait pembenarannya," kata Blinken di Kopenhagen, Denmark.

Dia menolak untuk membahas intelijen tertentu dengan mengatakan akan menyerahkan kepada orang lain untuk mengkarakterisasi jika ada informasi yang telah dibagikan.

Namun dia berkata, "Saya belum melihat informasi apapun yang diberikan Israel."

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membagikan bukti kehadiran Hamas di gedung yang ditargetkan melalui saluran intelijen.

Tapi baik Gedung Putih maupun Departemen Luar Negeri AS tidak mengatakan apakah ada pejabat Amerika yang melihatnya.

Buzbee mengatakan AP telah memiliki kantor di menara al-Jalaa selama 15 tahun dan tidak pernah diberitahu atau memiliki indikasi Hamas mungkin berada di dalam gedung tersebut.

Dia mengatakan fakta harus dijelaskan.

“Kami berada dalam situasi konflik,” kata Buzbee.

“Kami tidak memihak dalam konflik itu," ujarnya.

"Kami mendengar orang Israel mengatakan mereka memiliki bukti; kami tidak tahu apa bukti itu," tambahnya.

"Kami pikir tepat pada saat ini ada pandangan independen tentang apa yang terjadi kemarin , penyelidikan independen," harapnya

Baca juga: Rusia Kecam Israel, Kantor Berita AP dan Media Lainya Dihancurkan di Jalur Gaza

Buzbee mengatakan wartawan AP bingung setelah serangan udara itu.

Tetapi masih baik-baik saja untuk melaporkan berita tersebut.

Dia mengungkapkan keprihatinan tentang dampak liputan berita.

“Ini berdampak pada hak dunia untuk mengetahui apa yang terjadi di kedua sisi konflik secara real time,” katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved