Internasional
Arab Saudi Tegaskan, Pemboman Israel di Jalur Gaza Memicu Munculnya Ekstremisme di Kerajaan
Kerajaan Arab Saudi menegaskan pemboman gila-gilaan Israel di Jalur Gaza telah memicu ektremisme di dalam negeri.
Hampir 450 bangunan di Gaza yang berpenduduk padat telah hancur atau rusak parah.
Termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan perawatan primer.
Lebih dari 58.000 warga Palestina telah mengungsi, kata badan kemanusiaan PBB.
“Siapa pun yang ingin belajar tentang kemanusiaan, Israel harus datang ke Jalur Gaza," kata dosen universitas Ahmed al-Astal.
"Melihat rumah-rumah yang dihancurkan, selain mereka yang tinggal di dalamnya,” katanya saat berdiri dekat reruntuhan rumahnya di Khan Younis di Gaza selatan.
Baca juga: Mesir Kirim 60 Ton Bantuan Medis ke Jalur Gaza, Kuwait Menyusul
Kerusakan telah meninggalkan kawah besar dan tumpukan puing di sepanjang jalan pantai.
Sehingga, akan memperdalam kekhawatiran jangka panjang tentang kondisi kehidupan di Jalur Gaza.
Dia mengatakan tidak ada peringatan sebelum rumahnya hancur dalam serangan udara sebelum fajar.
Israel mengatakan telah mengeluarkan peringatan untuk mengevakuasi bangunan yang akan ditembakkan.
Israel mengklaim hanya menyerang apa yang dianggap sebagai target militer.
Permusuhan ini menjadi yang paling serius antara Hamas dan Israel selama bertahun-tahun
Berbeda dari konflik Jalur Gaza sebelumnya, yang telah membantu memicu kekerasan jalanan di kota-kota Israel antara orang Yahudi dan Arab.
Sementara, empat roket diluncurkan ke Israel dari Lebanon pada Rabu (19/5/2021).
Dalam insiden ketiga sejak konflik Jalur Gaza dimulai, kata militer.
Dia menambahkan pasukan Israel menanggapi dengan tembakan artileri ke arah sasaran di Lebanon.