Internasional

Sekjen PBB: "Anak-anak Gaza, Hidup Seperti Dalam Neraka"

Sekjen PBB Antonio Guterres, Kamis (20/5/2021) menggambarkan kondisi Jalur Gaza yang sangat mengerikan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/MICHAEL TEWELDE
Sekjen PBB, Antonio Guterres 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Sekjen PBB Antonio Guterres, Kamis (20/5/2021) menggambarkan kondisi Jalur Gaza yang sangat mengerikan.

Dia menyebut anak-anak Gaza sudah hidup seperti dalam neraka.

Serangan udara gila-gilaan jet tempur Israel telah menimbulkan kobaran api sangat besar, dengan suhu sangat panas.

Hal itu menjadi alasan pemimpin badan tertinggi dunia itu menilai kehidupan anak-anak Gaza sangat memilukan.

"Jalur Gaza sudah seperti neraka di Bumi untuk anak-anak," ujarnya,

Dilansir AFP, dia telah memohon kepada Israel untuk akses bantuan yang cepat dan tanpa hambatan.

Gutteres mengatakan kepada 193 anggota Majelis Umum akan mengajukan permohonan untuk pendanaan kemanusiaan.

Seorang anak yang mengalami luka-luka terkena serangan udara Israel dirawat di Rumah Sakit Jalur Gaza, Palestina.
Seorang anak yang mengalami luka-luka terkena serangan udara Israel dirawat di Rumah Sakit Jalur Gaza, Palestina. (AFP)

Baca juga: WHO Minta Israel Beri Akses Bantuan Kemanusiaan Masuk Jalur Gaza

Sedangkan upaya diplomatik menuju gencatan senjata dalam perang Gaza meningkat pada Kamis (20/5/2021).

Seiring krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah Palestina ini.

Apalagi, pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas terus berlanjut dan belum ada tanda-tanda mereda.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang bertemu pada Kamis (20//2021) untuk membahas kekerasan baru.

“Jika ada neraka di bumi, itulah kehidupan anak-anak di Gaza hari ini,” kata Guterres.

dia menambahkan akan meluncurkan seruan kemanusiaan penuh untuk pendanaan secepat mungkin.

“Permusuhan telah menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur sipil penting di Gaza," ujarnya.

Termasuk jalan dan jalur listrik, yang berkontribusi pada keadaan darurat kemanusiaan.

"Penyeberangan ke Gaza telah ditutup dan kekurangan listrik mempengaruhi pasokan air,” ujar Guterres.

Baca juga: Israel Terus Bombardir Jalur Gaza, Enam Orang Tewas, Tiga Masjid Hancur, Puluhan Lainnya Rusak

Guterres menyerukan gencatan senjata segera.

Dia mendesak militer Israel untuk menahan diri secara maksimal.

Hamas juga harus menghentikan tembakan roket tanpa pandang bulu.

Dia juga meminta Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran di Wilayah Jerusalem.

“Akses untuk barang-barang kemanusiaan adalah yang terpenting," katanya.

"Serangan oleh kelompok Hamas di daerah sekitar titik penyeberangan tidak dapat diterima, ”kata Guterres.

"Pada saat yang sama, Israel memiliki kewajiban untuk mengizinkan dan memfasilitasi akses cepat dan tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan ... ke Gaza." harapnya.

Ratusan bangunan dan rumah hancur atau rusak, kata Guterres.

Dikatakan, serangan udara Israel telah merusak beberapa rumah sakit.

Sekitar 58.000 orang telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah PBB, masjid dan tempat-tempat lain.

Kondisi makin buruk, dengan sedikit akses ke air, makanan, kebersihan atau layanan kesehatan, tambah Guterres.

Baca juga: TV China Tuduh Joe Biden Didukung Yahudi Kaya AS, Alasan Mendukung Serangan Israel ke Jalur Gaza

Misi AS untuk PBB menyatakan penentangan terhadap dorongan Prancis untuk resolusi Dewan Keamanan tentang konflik tersebut.

Prancis telah mengedarkan draf teks kepada anggota DK PBB kata para diplomat.

Amerika Serikat secara tradisional melindungi sekutunya Israel di PBB.

Rancangan teks Perancis, dilihat oleh Reuters, menuntut penghentian segera permusuhan dan mengutuk penembakan roket tanpa pandang bulu ke wilayah sipil, tanpa menyalahkan.

Ini mendesak perlindungan warga sipil dan kebangkitan proses perdamaian antara Israel dan Palestina dengan tujuan menciptakan dua negara.(*).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved