Berita Lhokseumawe

Gerhana Bulan Total Rabu Depan Harus Disambut dengan Ibadah, Ini Penjelasan Ketua NU Lhokseumawe

Gerhana bulan total akan terjadi Rabu depan, 26 Mei 2021 yang tinggal beberapa hari lagi.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Lhokseumawe, Tgk M Rizwan H Ali MA 

Hikmah lainnya, urai Imam Al-Ghazali, manusia dapat beraktivitas dalam kehidupanya dengan mudah karena ada pencahayaan matahari. 

Bagaimana sekiranya dunia gelap gulita terus, tentu manusia tidak akan mampu merasakan nikmatnya cahaya dan manfaat-manfaatnya bagi manusia.

Sekiranya tidak ada cahaya, maka tidak faedahnya mata karena mata tidak dapat berfungsi dalam kegelapan.

Demikian tulis ulama yang dikenal sebagai Hujjatul Islam itu. 

Hikmah Penciptaan Bulan

Lanjut Ghk M Rizwanz Imam Al-Ghazali juga menerangkan, Allah menciptakan malam supaya meneduhkan cuaca yang panas akibat sinar matahari pada waktu siang dan hewan-hewan beristirahat dalam ketenangan malam.

Namun, urai Hujjatul Islam tersebut, disebabkan jika malam diiringi oleh kegelapan total tanpa cahaya, maka tidak memungkinkan manusia beraktivitas pada malam hari. 

Sebab, adakalanya dikarenakan kebutuhan dan keterbatasan waktu di siang hari, atau karena cuaca yang terlalu panas, sehingga manusia harus beraktivitas pada malam hari.

Karena itu, penciptaan bulan dengan cahayanya dari matahari menjadi ma'unah (pertolongan Allah) kepada manusia untuk melaksanakan aktivitasnya.  

Oleh sebab itu, sangat wajar manusia yang menjadi penerima utama manfaat matahari dan bulan melakukan ibadah kepada Allah dalam bentuk shalat gerhana apabila terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan. 

Dalilnya, di samping penjelasan di atas yang bersifat logis, sumber utama landasan shalat gerhana adalah perintah Rasulullah SAW:

“Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala.

Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian,” (HR Bukhari-Muslim).

Jumhur ulama sepakat bahwa hukum shalat gerhana bulan dan matahari adalah sunat muakkadah (sunat yang dikuatkan) sebagaimana shalat idil adha dan idil fitri. 

"Oleh sebab itu, seandainya perkiraan ahli falakiyah dan kajian astronomis pada tanggal 26 Mei 2021 terjadi gerhana bulan secara faktual, sambutlah peristiwa tersebut dengan beribadah bukan menjadikan peristiwa tersebut sebagai tontonan semata," demikian Tgk M Rizwan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved