Internasional
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh Sampaikan Terima Kasih ke Iran, Siap Mempertahankan Jerusalem
Pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas berterima kasih kepada pemerintah Iran. Karena telah memasok dukungan militer dan keuangan selama konflik
SERAMBINEWS.COM, DOHA - Pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas berterima kasih kepada pemerintah Iran.
Karena telah memasok dukungan militer dan keuangan selama konflik baru-baru ini dengan Israel dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat (21/5/2021).
Hanya beberapa jam setelah otoritas Israel dan Palestina menyetujui gencatan senjata.
Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, memberikan peringatan mereka akan terus mempertahankan Jerusalem.
"Jerusalem tetap menjadi pusat konflik," katanya menurut laporan Jerusalem Post pada Minggu (23/5/2021).
Dia menyatakan pertempuran di wilayah itu akan terus berlanjut.
Haniyeh berterima kasih kepada "Republik Islam Iran; yang tidak menahan uang, senjata dan dukungan teknis."
"Kami akan menggunakan bantuan negara Arab lainnya juga," tambahnya.
Baca juga: Perang Hamas-Israel Sudah Berakhir, Warga Jalur Gaza Tatapi Kehancuran Perang 11 Hari
Mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, Minggu (23/5/2021) menunjuk pada pernyataan itu sebagai alasan AS tidak boleh mencabut sanksi Iran.
Ketika pemerintahan Joe Biden mencoba untuk memasukkan kembali kesepakatan nuklir.
"Amerika akan memasok Iran dengan bantuan mencabut sanksi miliaran dolar untuk melanjutkan ini," kata Pompeo di Twitter.
"Untuk keamanan Amerika, dan untuk Israel, ini berbahaya," kata Pompeo.
Komentar Haniyeh bertepatan dengan pernyataan yang dibuat oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Meminta negara-negara Muslim untuk mengangkat senjata untuk mendukung Palestina.
"Negara-negara Muslim harus dengan tulus mendukung rakyat Palestina, melalui militer ..." katanya.
"Atau dukungan keuangan ... atau dalam membangun kembali infrastruktur Gaza," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, yang pertama kali dilaporkan Reuters .
Baca juga: Mediator Mesir Temui Hamas dan Israel, Perkuat Gencatan Senjata Bersama yang Telah Disepakati
Pemimpin Iran mendesak umat Islam untuk menuntut pemerintah mereka mendukung Palestina.
Juga menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk dituntut oleh pengadilan internasional dan independen.
Komentar Khamenei mengikuti laporan kerusuhan di negara-negara Teluk lainnya.
Negara-negara Muslim yang baru terikat dengan Israel di bawah Perjanjian Abraham era Trump, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan , dan Maroko, merasakan tekanan baru/
Kelompok masyarakat sipil mendesak pemerintah Bahrain untuk mengusir duta besar Israel dan mendukung hak-hak Palestina yang diadakan di UEA, Qatar, dan Kuwait.
Kementerian Luar Negeri Iran mengklaim Palestina telah memenangkan "kemenangan bersejarah" atas Israel.
Baca juga: Filipina Tunda Keberangkatan Pekerja ke Israel, Dua Warga Thailand Tewas Terkena Roket Hamas
"Selamat kepada saudara dan saudari Palestina kami atas kemenangan bersejarah ini." katanya.
"Perlawanan Anda memaksa penyerang mundur," kata juru bicara kementerian Saeed Khatibzadeh dalam sebuah tweet .
Iran juga memamerkan drone buatan Iran yang dilaporkan memiliki jangkauan lebih dari 1.200 mil dan menamakannya "Gaza."(*)