Luar Negeri

Cerita Korban Tabrakan Dua LRT di Malaysia: Semua Penumpang Terpelanting saat Benturan Keras

Saat kereta dalam perjalanan menuju KLCC, kereta tiba-tiba terbentur sehingga membuat penumpang di dalam kereta tersebut terpelanting dan jatuh.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
KLOASE SERAMBINEWS.COM/ TWITTER Mohd Redzuan Abdul Manap
Sejumlah penumpang mengalami luka-luka saat terjadi kecelakaan dua KA Light Rail Transit (LRT) di dekat Stasiun KLCC dan Kampung Baru, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (24/5/2021) malam. 

SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR – Insiden tabrakan dua kereta Light Rail Transit (LRT) dalam terowongan di dekat Stasiun KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (24/5/2021) malam mengakibatkan 213 penumpang terluka.

Tabrakan LRT bernomor 40 dan 81 itu terjadi pada pukul 21.00 waktu setempat.

Pemeriksaan awal mengatakan, kereta LRT yang mengangkut penumpang sedang melaju dari Gombak menuju Kelana Jaya.

Setibanya di terowongan tersebut bertabrakan dengan LRT yang sedang dilakukan pengujian dari arah berlawanan.

LRT yang mengangkut penumpang bergerak secara otomatis sedangkan kereta yang sedang diuji dioperasikan secara manual.

Akibatnya, insiden tabrakan tak bisa dihindarkan dan menyebabkan 213 orang terluka.

Baca juga: Dua Kereta LRT Bertabrakan Dalam Terowongan di Malaysia, 213 Orang Terluka, Insiden Pertama Kali

Baca juga: Kesal Investasinya Gagal, Pengemudi Mobil di China Tabrak 5 Orang Pejalan Kaki Hingga Tewas

Sebanyak 47 penumpang mengalami cidera serius dan 166 orang mengalami luka ringan.

Kesemuanya telah dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

Korban insiden tabrakan dua LRT, Afiq Luqman Mohd Baharudin (27) menceritakan suasana saat terjadinya tabrakan tersebut.

Ia mengatakan, semua penumpang terpelanting ketika kereta yang ditumpanginya bertabrakan di dalam terowongan.

"Kecelakaan itu terjadi dalam sekejap mata dan situasi di dalam kereta berubah menjadi panik," katanya, dikutip dari Harian Metro, Selasa (25/5/2021).

Afiq yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kuala Lumur tersebut mengatakan, dirinya naik kereta untuk menuju Ara Damansara.

Menurutnya, saat kereta dalam perjalanan menuju KLCC, kereta tiba-tiba terbentur sehingga membuat penumpang di dalam kereta tersebut terpelanting dan jatuh.

Baca juga: Cerita Pemuda Aceh Soal Keseharian Adiknya yang Alami Down Syndrome, Hobi Lakukan Pekerjaan Rumah

Baca juga: Viral Kisah Pemulung Cilik Ingin Air Mineral saat Diajak ke Minimarket, Pengunggah: Ambil Apa Aja

“Sebelum kejadian, kereta berhenti selama 15 menit lalu berjalan lagi. Kurang dari 10 detik kemudian, terjadi insiden dan benturannya sangat kuat,” ceritanya.

"Saya cedera di kepala, kaki kiri dan sakit dada," ujar Afiq.

Afiq mengatakan dia dan penumpang lainnya dievakuasi tim penyelamat dan dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) untuk perawatan lebih lanjut.

‘Kaki tidak terasa lagi’

Dalam keadaan berlinang air mata, seroang anak menginformasikan kepada ibunya bahwa dia tidak merasakan kakinya terluka dalam insiden tabrakan dua LRT.

Syafiza Abd Hadhib (45), mengatakan dia menerima telepon dari putrinya, Adzleen Syzarenna (24), melalui nomor telepon tak dikenal pada pukul 20.29 malam waktu setempat.

“Anak saya bekerja di bank di Ampang sering menggunakan angkutan umum untuk pulang-pergi ke kosnya di Subang,” ungkapnya.

“Segera setelah kecelakaan itu, Adzleen segera menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa dia cedera di kaki dan tidak bisa bangun,” kata Syafiza yang menitihkan air mata saat mendengarnya.

Ia mengaku kaget dengan kabar tersebut dan langsung ke lokasi kejadian dan berhasil bertemu dengan anaknya yang masih dalam kondisi trauma.

Baca juga: Cerita Ibu Harus Masak Daging Rendang Tengah Malam, Hanya Karena Takut Diminta Tetangga

Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Ibu lain dari korban insiden itu, Mazuin Bahari (51) mengaku khawatir dengan keselamatan putranya, Tengku Ahmad Raiyan Tengku Naha (27) yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Saat itu, Raiyan sedang dalam perjalanan kembali ke kosnya di Cheras. Segera setelah kecelakaan itu, dia menelepon saya untuk memberi tahu saya tentang kejadian tersebut,” kata Mazuin.

Ia bercerita, Raiyan mengatakan kepadanya bahwa kaki kanannya tidak bisa digerakkan selain rasa sakit di bahunya akibat hantaman keras.

Mazuin mengatakan dia dan sepupu serta tunangan Raiyan bergegas ke tempat kejadian.

Sertibanya disana, mereka diberitahu bahwa semua korban telah dibawa ke rumah sakit.

“Saya tidak menyangka kejadian seperti itu akan terjadi (di Malaysia), karena sebelumnya saya sering mendengar dan membaca tentang kejadian ini di luar negeri,” kata Mazuin.

Baca juga: Ini Kronologis Kejadian Kecelakaan yang Merenggut Nyawa Waled Ibrahim Usman Ulee Titi

“Sejauh ini, saya masih belum mengetahui kondisi dan tingkat cedera yang dialami Raiyan karena anggota keluarga tidak diperbolehkan masuk ke ruang gawat darurat mengikuti instruksi dari rumah sakit menyusul infeksi Covid-19,” ujarnya.

Terjadi di dalam Terowongan

Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (JBPM) kesulitan mengevakuasi 213 penumpang yang terluka dalam tabrakan kereta LRT.

Direktur JBPM Kuala Lumpur, Nordin Pauzi mengatakan hal itu disebabkan lokasi kejadian di terowongan sempit dan menyulitkan tim penyelamat untuk bergerak.

“Kami harus melalui jalur terowongan yang berisiko kelistrikan. Jadi kami harus berhati-hati dan menyita banyak waktu untuk mengevakuasi semua korban,” katanya.

Mengingat titik kejadian berjarak 100 meter di dalam terowongan, maka harus hati-hati untuk mengevakuasi korban cedera yang lebih serius.

Baca juga: Setir Blong, Mobil Rombongan Keluarga dari Aceh Tamiang ke Pantai di Aceh Timur Kecelakaan Tunggal  

Terkait kejadian tersebut, pihak JBPM Kuala Lumpur menerima laporan pada pukul 20.45 malam waktu setempat.

Dalam operasi penyelamatan korban, Nordin mengatakan pihaknya juga melibatkan beberapa instansi lain termasuk kepolisian, Departemen Pertahanan Sipil Malaysia (JPAM) dan Rapid.

Insiden Pertama

Menteri Transportasi, Datuk Seri Dr Wee Ka Siong mengatakan kecelakaan yang melibatkan dua LRT itu adalah yang pertama sejak Malaysia mengoperasikannya 23 tahun lalu.

Ka Siong mengatakan penyelidikan menyeluruh dan terperinci harus dilakukan untuk mencegah insiden yang sama terulang kembali.

“Ini kecelakaan yang sangat serius dan sangat disayangkan, Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan Badan Prasarana dan Angkutan Umum Darat untuk mencari penyebab sebenarnya dari kejadian ini,” ujarnya, dikutip dari Sinar Harian.

Dia mengatakan, Badan Prasarana dan Transportasi Umum Darat sedang mencermati apakah layanan LRT akan beroperasi seperti biasa lagi pada Selasa hari ini atau sebaliknya.

Baca juga: Video Viral, Kecelakaan Mobil Vs Sepmor, Tumbangkan Tiang Listrik Hingga Satu Korban Meninggal

“Yang terpenting saat ini adalah memastikan setiap penumpang yang mengalami luka berat dan kritis mendapat penanganan yang tepat,” ujarnya.

Ka Siong mengaku bahwa setiap penumpang juga terlindungi asuransi selama menggunakan layanan LRT.

“Fokus kami merawat mereka yang terluka, hal-hal lain apakah terkait masalah ganti rugi akan dibicarakan setelah semuanya selesai,” ujarnya.

Menurut Ka Siong, segera dibentuk satgas atau satgas khusus untuk mengusut insiden tabrakan dua kereta tersebut.

“Dirjen Perhubungan Darat Azlan Shah Al Bakri akan mengirimkan laporan awal kepada saya,” kanya.

"Dalam dua minggu kedepan kami akan menyelidiki apakah kejadian itu karena kesalahan sistem atau human error,”

“Kami akan memastikan penyelidikan dan mengidentifikasi penyebab pelanggaran ini," pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Pertama Kali, Pemerintah Bangsamoro Filipina Gelar KTT Perdamaian dan Keamanan

Baca juga: Gunakan Kapal Perang KRI Banjarmasin, 400 Personel Pasukan Setan Akhirnya Diberangkatkan ke Papua

Baca juga: 8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba, Airlangga Hartarto: Pemerintah Selalu Menjaga Ketersediaan Vaksin

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved