Internasional

Pria Yahudi Donorkan Ginjal Sebelum Meninggal Dunia ke Seorang Wanita Arab, Sudah Menunggu 10 Tahun

Seorang pria Yahudi yang tewas dalam letusan kekerasan telah memberikan kehidupan baru bagi seorang wanita Arab di masa-masa pahit.

Editor: M Nur Pakar
AP
Randa Aweis (kanan,( yang menerima transplantasi ginjal dari Yigal Yehoshua, seorang pria Yahudi berjalan dengan putrinya, Nevine di Rumah Sakit Hadassah Ein Karem. di Jerusalem, Senin (24/5/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Seorang pria Yahudi yang tewas dalam letusan kekerasan telah memberikan kehidupan baru bagi seorang wanita Arab di masa-masa pahit.

Yigal Yehoshua (56,) meninggal dunia pada 17 Mei 2021.

Setelah dilempari batu di tengah bentrokan antara orang Arab dan Yahudi di kota campuran Israel, Lod.

Kekerasan etnis dipicu oleh protes dan bentrokan di Jerusalem yang juga memicu Perang Gaza selama 11 hari.

Di Lod dan kota-kota campuran lainnya di Israel, sekelompok orang Arab dan Yahudi saling berkelahi di jalan.

Mereka membakar mobil dan bisnis, dan dengan kejam memukuli siapa pun dari sisi lain yang berpapasan dengan mereka.

Tapi setelah siang dan malam perang dan keburukan, ada momen harapan yang langka.

Baca juga: Orang Kedua Hamas Muncul di Depan Publik Gaza, Perdana Menteri Israel Apresiasi Dukungan AS

Ketika Randa Aweis, seorang ibu berusia 58 tahun dengan enam anak, mendapatkan salah satu ginjal Yehoshua setelah menunggu 10 tahun.

Dia terdaftar sebagai donor organ; pria Yahudi dan wanita Arab secara medis adalah pasangan yang serasi.

"Saya tidak percaya," katanya dalam sebuah wawancara Senin (24/5/2021) di Hadassah Medical Center di Yerusalem.

"Sudah kubilang, aku tidak bisa mempercayainya," tambahnya.

"Mereka menyelamatkan saya," katanya.

“Orang-orang bilang dia orang baik, dia tidak menyakiti, jadi kenapa dia dibunuh? tanyaya.

Baca juga: TV China Tuduh Joe Biden Didukung Yahudi Kaya AS, Alasan Mendukung Serangan Israel ke Jalur Gaza

"Itu dilarang dan harus ada perdamaian antara orang Yahudi dan Arab, perdamaian sejati," harapnya.

Orang-orang Israel yang sudah lama terbiasa dengan kerusuhan berkala di Jalur Gaza dan Tepi Barat dikejutkan oleh kekerasan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved