Ancam Kurir COD Pakai Pedang, Pelaku Menangis Tak Berniat Mengancam, Mengaku Trauma Ditipu

MDS mengaku tak benar-benar berniat mengancam kurir COD dengan pedang karena tak punya nyali menyakti orang.

Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM - Tangis penyesalan MDS (43) terlihat saat meminta maaf atas perbuatannya mengancam kurir COD dengan pedang di Kampung Parung Beunying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). 

MDS berurai air mata saat menyesali sikapnya itu yang membawanya ke tahanan.

Bukan tanpa sebab, MDS mengaku trauma atas penipuan yang menimpa dirinya.

MDS mengaku tak benar-benar berniat mengancam kurir COD dengan pedang karena tak punya nyali menyakti orang.

Trauma ditipu yang membuatnya hilang kendali sampai memarahi kurir sambil menenteng pedang.

"Makanya saya agak trauma dan kemarin itu spontan aja. Saya tidak ada maksud menyakiti, karena saya tidak punya nyali untuk menyakiti orang. Saya cuma mau menakut nakuti agar uang saya kembali. Karena memang uang saya minim sekali," ujar MDS saat konferensi pers di Mapolsek Ciputat Timur, Kamis (27/5/2021).

MDS mengaku panas lantaran tertipu untuk yang ketiga kalinya.

Sebelum peristiwa Selasa malam itu, ia sudah dua kali tertipu belanja online sebelumnya.

MDS juga sudah melakukan proses pengembalian sesuai prosedur saat tertipu sebelumnya, namun barang yang diharapkan tak kunjung datang.

"Sudah boleh dibilang saya sudsh ratusan kali dan udah pernah dua kali ketipu. Makanya saya sedikit trauma dan saya minta uang itu dikembalikan langsung oleh kurir, enggak melewati proses. Karena kalau lewati proses itu enggak pernah deal," ujar MDS saat konferensi pers di Mapolsek Ciputat Timur, Kamis (27/5/2021).

MDS mengaku khilaf. Sambil berurai air mata ia meminta maaf kepada si kurir dan keluarganya sekaligus.

"Sangat menyesal dan mau sekali. Saya malu sekali dengan keluarga, dengan kepolisian dan sangat menyesal sekali dan tidak akan mengulanginya lagi," ujar MDS.

Air matanya menetes dari balik sebo yang dikenakan. Meski tak terisak, namun tangis MDS terlihat jelas.

s
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Jun Nurhaida, saat konferensi pers di Mapolsek Ciputat Timur, Tangsel, Kamis (27/5/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Baca juga: VIDEO - Merasa Tertipu Saat Transaksi COD, Kurir Diancam Pembeli Pakai Pedang

Baca juga: VIRAL Pembeli Maki-maki Kurir Gegara Pesanan Belanja Online Tak Sesuai, Sampai Todongkan Pedang

Mengenakan pakaian oranye tanda tersangaka, MDS mengaku malu akan perbuatannya, terutama kepada keluarga dan institusi kepolisian.

Pasalnya MDS tergabung dalam organisasi mitra polisi, tepatnya Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat FKDM Polsek Parung.

MDS menyadari, sebagai mitra kepolisian, harusnya ia bisa menjadi contoh kepada masyarkat.

Namun perbuatan spontannya menarik pedang di depan kurir hingga membuat ketakutan, begitu menciderai integritasnya.

"Saya mitra polisi, saya malu sekali sama polisi. Saya harusnya bisa mencontohkan. Tapi sekarang saya jadi pelaku, saya menyesal dan mohon maaf sekali pada semua pihak yang merasa dirugikan," ujar MDS.

"Kepada pihak kurir yang djrugikan saya minta maaf. Saya berjanji tidak akan mengulangi tindakan ini lagi," tambahnya.

s
Kuasa Kuasa hukum SiCepat dari WLP Lawfirm, Wardaniman Larosa, mengelar konferensi pers di Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (27/5/2021). Konferensi pers itu digelar terkait peristiwa pertikaian pembeli dan kurir di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Sepanjang wawancara yang cukup lama dipandu Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Jun Nurhaida itu, MDS tak henti berlinang air mata.

Menurut MDS, dirinya benar-benar tak berniat mengancam. Ia hanya spontan menakut-nakuti si kurir agar mau mengembalikan uangnya, karena paket yang diterimanya kosong.

"Saya hanya sekadar menakut nakuti karena saya tidak punya nyali untuk menyakiti orang lain. Dan tidak pernah saya menyakiti orang lain apalagi melukai dengan senjata tajam," ujarnya.

Jeratan Pasal

Air mata dan penyesalan MDS tak mampu memutihkan sangkaan yang diterapkan aparat kepolisian.

Kapolsek Jun Nurhaida mengatakan, MDS disangkakan pasal 368 (1) subsider pasal 2 (1) Undang-Undang Darurat nomor 12 Tahun 1951, dengan modus mengancam dengan sebilah pedang atau senjata tajam.

"Ancaman di atas lima tahun," kata Jun.

Selain perkara penodongan, Jun berjanji akan mengusut unsur penipuan jual beli online yang dialami MDS sebagai korban.

"Nanti akan dilidik, asal usul barang itu, dan juga saksi kurir tadi kurir Si Cepat itu sudah diperiksa," ujar Jun.

Jun mengatakan, sudah memeriksa pihak kurir, MDS dan juga saksi di lokasi kejadian.

"Yang diperiksa, korban (kurir), kemudian saksi ya, kemudian pelaku (MDS)," pungkas Jun.

Sosok MDS (43), warga Kampung Parung Beunying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mendadak viral di media sosial.

Aksinya menodongkan pedang kepada seorang kurir lantaran merasa tertipu atas belanja onlinenya ramai diunggah berbagai akun media sosial.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, kronologi kasus MDS itu bermula saat dia transaksi langsung atau cash on delivery (COD) dengan seorang kurir, di rumahnya kawasan Kampung Parung Beunying, pada Selasa (25/5/2021) malam.

Dua hari sebelumnya, MDS membeli jam tangan secara online yang dilihatnya di Facebook seharga Rp 85 ribu.

Namun saat paket datang, dan MDS membayar sesuai harganya, namun ternyata isinya kosong.

MDS naik pitam, ia memarahi si kurir lantaran merasa tertipu.

Si kurir meladeni omelan MDS sambil merekamnya.

MDS bahkan mengancam si kurir akan melaporkannya karena dianggap melakukan penipuan.

"Ini kertas kosong," gertak MDS dalam video.

Si kurir menanggapi, "Tadi kan saya sudah bilang, kalau Bapak ragu, mending Bapak enggak usah bayar atau bapak tanya siapa dulu."

Belum selesai si kurir menjelaskan, MDS kembali memotong pembicaraan sambil meminta uangnya kembali, dan lagi-lagi menuduh si kurir menipu.

"Situ enggak balikin duit saya, situ bahaya," kata MDS.

"Bahaya bagaimana?" Sahut kurir

"Bahaya bagaimana, orang Anda penipuan, saya laporin. Saya enggak mau tahu ini kosong," kata MDS.

Tiba-tiba MDS masuk ke dalam rumahnya, dan kembali ke hadapan si kurir sambil membuka pedang dari sarungnya.

Sang kurir yang merekam percakapan itu mengalah.

"Iya, iya," kata si kurir.

(TribunJakarta/Jaisy Rahman Thohir)
 

Baca juga: Begal Sadis Tikam Warga di Medan, Beraksi di Tengah Keramaian, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Baca juga: Kisah Ijang Terjebak 3 Hari di Lubang 35 Meter, Tidak Makan dan Minum, Diselamatkan Kakek Tua

Baca juga: Belajar Tatap Muka Siswa SMA dan SMK di Abdya Dihentikan, Kemenag Tunggu Kebijakan Pemda

TribunJakarta.com dengan judul Tangis Penyesalan Pengancam Kurir COD Pakai Pedang di Ciputat: Saya Tak Punya Nyali Sakiti Orang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved