Berita Lhokseumawe
Dampak Pasang Purnama, Pondok Wisata di Pantai Ujong Blang Tutup
Salah seorang pemilik Pondok Wisata di Desa Hagu Barat Laut Nurhadana (55) mengatakan, karena pasang purnama kian mengganas, maka pondok usahanya...
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Nurul Hayati
Salah seorang pemilik Pondok Wisata di Desa Hagu Barat Laut Nurhadana (55) mengatakan, karena pasang purnama kian mengganas, maka pondok usahanya terpaksa ditutup sementara waktu.
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Seluruh tempat usaha di pondok wisata terpaksa ditutup dan warga di 5 desa Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe tak bisa berjualan.
Hal ini menyusul ganasnya terjangan pasang purnama Pantai Ujung Blang yang berlanjut hingga menjamah ke badan jalan.
Pasang purnama kali, menimbulkan gelombang air laut dengan ketinggian hampir mencapai 2 meter dan mulai merambah jauh ke daratan serta menggenangi badan Jalan Darussalam.
Salah seorang pemilik Pondok Wisata di Desa Hagu Barat Laut Nurhadana (55) mengatakan, karena pasang purnama kian mengganas, maka pondok usahanya terpaksa ditutup sementara waktu.
Apalagi kondisinya, air dan pasir laut telah menggapai daratan dan menutup badan jalan.
Menurutnya, kejadian pasang purnama adalah hal yang biasa terjadi dan rutin setiap tahunnya.
Baca juga: Ayah Lesty Kejora Beberkan Hari H Pernikahan sang Putri dengan Rizky Billar, Begini Persiapannya

Namun bedanya, kali ini pasang purnama tiba bertepatan dengan peristiwa gerhana bulan yang menimbulkan cuaca buruk.
Seperti hujan disertai angin kencang, hingga membuat gelombang air laut meninggi.
Kondisi seperti ini diprediksi, akan terus terjadi selama satu pekan mendatang dan kemungkinan tidak dapat diketahui dampak buruk apa yang akan menyusul terjadi.
Namun saat ini, seluruh pondok wisata Pantai Ujong Blang tutup sementara.
"Semua terpaksa menganggur dan tidak bisa mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga sehari-hari," kata Nurhadana, kepada Serambinews.com, Kamis (27/5/2021).
Sehingga terpaksa menunggu pasang purnama surut dan mereda.
Nurhadana berharap, cuaca buruk dan pasang purnama segera berlalu.
Agar mereka dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. (*)
Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Liga 1 Digelar Terpusat di Pulau Jawa, Mulai Juli 2021