Breaking News

Internasional

Erdogan Minta Perusahaan AS Buka Kembali Hubungan Lebih Baik Lagi dengan Turki

Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta beberapa perusahaan AS untuk membuka kembali hubungan yang lebih baik lagi.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan 

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta beberapa perusahaan AS untuk membuka kembali hubungan yang lebih baik lagi.

Namun, Erdogan kembali mengkritik keputusan Gedung Putih yang menyebut pembantaian Ottoman 1915 atas orang-orang Armenia sebagai genosida.

Erdogan mengatakan hubungan AS-Turki akan memasuki era baru.

Setelah pertemuan tatap muka dengan Presiden Joe Biden ditetapkan pada 14 Juni 2021, pertama sejak pemilihan AS tahun lalu.

Baca juga: Bos Mafia Turki Tuduh Pejabat Terlibat Perdagangan Narkoba dan Korupsi, Wartawan Anadolu Dipecat

Panggilan konferensi video, pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada Senin (24/5/2021).

Termasuk pejabat dari Boeing, Amazon, Microsoft, Kellogg, PepsiCo, Cisco, Procter & Gamble dan Johnson & Johnson, menurut video yang ditayangkan di TV Turki pada Kamis (27/5/2021)

Erdogan berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang percaya pada Turki.

Dia mengharapkan Amerika Serikat menjadi lebih konstruktif.

Erdogan juga mengharapkan tarif AS untuk aluminium dan baja dapat diselesaikan.

Dia mengatakan mereka dapat bekerja sama di Suriah dan di Libya termasuk di bidang energi.

Baca juga: Kapolres Bantu Hafiz yang Belajar ke Turki

"Saya yakin, kami akan menjadikan Turki ... basis produksi dan teknologi," katanya kepada para eksekutif melalui penerjemah dalam sambutan yang disiarkan televisi.

"Pernyataan Biden tentang peristiwa 1915 telah menambah beban pada hubungan kami," ujarnya.

"Tapi saya yakin pertemuan yang akan kami adakan pada 14 Juni di KTT NATO akan menjadi tanda era baru," tambahnya.

"Dengan menyederhanakan sistem insentif kami, kami akan memastikan investor dapat memanfaatkan insentif dengan lebih mudah," urainya.

Baca juga: VIDEO - Erdogan: Drone Tempur Turki Akan Efektif Mengudara Pada 2023

Biden dan Erdogan hanya mengadakan satu panggilan pada 23 April 2021.

Ketika Biden mengatakan akan menyebut pembantaian orang-orang Armenia sebagai genosida.

Sebuah langkah yang langsung menuai kecaman keras dari Turki.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved