Berita Luar Negeri

Untuk Lawan China dan Rusia, Presiden AS Naikkan Anggaran Pertahanan

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengajukan rincian anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2022

Editor: Muhammad Hadi
(EPA)
Pasukan AS sedang bergerak untuk mengikuti latihan bersama NATO di Polandia, Eropa Timur, bersandi Anakonda-16, selama 10 hari sejak Senin (6/6/2016). Latihan dilakukan secara bergilir di empat negara, yakni Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia. 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengajukan rincian anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2022.

Anggaran mencapai US$ 715 miliar disisihkan khusus untuk Departemen Pertahanan (DOD).

Dilansir dari laman newsroom DOD alias Pentagon, pemerintahan Biden-Harris pada Jumat (28/5/2021) mengajukan permintaan anggaran tersebut kepada Kongres, total sebesar US$ 752,9 miliar untuk kebutuhan pertahanan nasional.

Pentagon menjelaskan, tingginya anggaran pertahanan tersebut mencerminkan prioritas Presiden Biden untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Kabaintelkam Polri Ungkap Dampak Negatif Labelisasi Teroris Kepada KKB Papua

Termasuk berinvestasi dalam kemampuan mutakhir untuk keuntungan militer dan keamanan nasional di masa depan.

Sekaligus merevitalisasi jaringan aliansi dan kemitraan Amerika yang tak tertandingi.

Dari total US$ 752,9 miliar untuk kebutuhan pertahanan nasional, sebanyak US$ 715 miliar di antaranya dialokasikan khusus untuk Pentagon.

Jumlah tersebut menandai kenaikan 1,6% dari tahun sebelumnya yang hanya US$ 703,7 miliar.

Dalam laporan resminya, Pentagon bahkan dengan gamblang menyebutkan bahwa militer AS menghadapi tantangan substansial, yang berasal dari negara-negara seperti China dan Rusia.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Senin 31 Mei 2021, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram

Untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara, disiapkan pula investasi tambahan untuk mengatasi persaingan strategis dengan China.

Sementara bagi Angkatan Darat, permintaan tersebut mencerminkan keputusan Biden untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan sebelum awal tahun anggaran 2022.

Pentagon mencatat, ini merupakan pertama kalinya sejak 11 September 2001, mereka memasukkan biaya perang langsung dan operasi jangka panjang ke dalam permintaan anggaran dasar, bukan sebagai permintaan Operasi Kontingensi Luar Negeri (OCO) yang terpisah.

Sebaran anggaran pertahanan AS

Lebih dari US$ 5 miliar akan dihabiskan untuk Pacific Deterrence Initiative, yang dibuat untuk melawan China dan berfokus pada persaingan di Indo-Pasifik dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapan AS di kawasan melalui pendanaan radar, satelit, dan sistem rudal.

Baca juga: Sering Pamit ke Luar Kota, Istrinya Ternyata Selingkuh di Kontrakan Hingga Lupa Jumlah Main Gituan

Secara khusus, Pentagon berencana untuk meningkatkan investasi dalam rudal seperti Tomahawk buatan Raytheon Technologies (RTX.N) dan Standard Missile 6 untuk mencegah China.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved